KKSS Kepri Buka Puasa Bersama di Hotel Nagoya Hill Batam

BATAM – Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengadakan acara buka puasa bersama di Hotel Nagoya Hill Batam, Senin 3 Maret 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat Kepri asal Sulawesi Selatan, termasuk mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI (Purn) Eddy Rate Muis.
Dalam acara tersebut, Ketua BPW KKSS Kepri, Ady Indra Pawennari, yang didaulat untuk memberikan sambutan, memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi pemberitaan yang sempat viral beberapa hari sebelumnya.
Ady menegaskan bahwa tuduhan yang menyebut dirinya terlibat dalam tindak pidana penipuan adalah tidak benar. Menurut Ady, dirinya justru merupakan korban penipuan yang difitnah sebagai pelaku.
Ady menjelaskan, kejadian tersebut bermula pada tahun 2020, ketika dirinya meminjamkan cek senilai Rp1,8 M kepada temannya yang berinisial TML, seorang pengusaha dari Jakarta, sebagai jaminan untuk pekerjaan penimbunan lahan di Kabupaten Bintan, Kepri.
Namun, hingga memasuki tahun kelima, TML tidak memenuhi kewajibannya, sehingga cek tersebut gagal dicairkan dan akhirnya dilaporkan ke polisi oleh kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.
Meskipun diminta bertanggung jawab sebagai pemilik cek, Ady menegaskan bahwa TML, sebagai penerima manfaat, tidak diperlakukan sama oleh penyidik.
Ady pun memilih untuk menanggung konsekuensi tersebut, bahkan jika harus ditahan, daripada membayar hutang yang bukan tanggung jawabnya.
“Alhamdulillah, kebenaran akhirnya terungkap. TML yang sebelumnya hampir tak tersentuh hukum akhirnya menyetorkan dana yang seharusnya, dan cek saya dapat dicairkan,” ungkap Ady dengan penuh syukur.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua KKSS Kepri, Arifuddin Jalil, yang diminta memberikan kultum jelang buka puasa, mengajak semua pihak untuk tidak menyebarkan berita hoaks yang dapat mencemarkan nama baik seseorang.
Arifuddin menekankan pentingnya memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya, mengutip Surat Al Hujurat Ayat 6 yang mengingatkan umat untuk tidak menerima begitu saja berita dari orang yang tidak dapat dipercaya.
“Jika kita semua, termasuk para wartawan, berpegang pada prinsip tabayyun, saya yakin tidak akan ada berita hoaks yang beredar,” ujarnya.
Arifuddin juga menambahkan bahwa dosa akibat fitnah hanya dapat diampuni dengan cara meminta maaf kepada korban. Dengan semangat untuk menjaga kebenaran dan menghargai hak orang lain, acara buka puasa bersama tersebut diakhiri dengan penuh kebersamaan dan saling pengertian.*
Editor : Martunas