Air Seni Berbuih, Tandanya Anda Diabetes!

TANJUNGPINANG – Penyakit gula atau Diabetes merupakan penyakit pembunuh diam-diam (killer silent). Gula darah tidak menyebabkan rasa sakit. Namun, lama kelamaan bisa menyebabkan penyakit lain yang kronis.
Ada beberapa jenis penyakit yang bisa fatal akibat Diabetes seperti kebutaaan mata secara permanen, luka yang tidak kunjng sembuh, penyumbatan pembuluh darah ke jantung, gagal ginjal hingga ke hipertensi.
Banyak tanda-tanda Diabetes yang dialami seseorang. Salah satunya adalah air seni yang berbuih. Jika Anda buang air kecil di toilet dan banyak buih, maka butuh beberapa gayung untuk menyiramnya agar air di toilet bening.
Jika Anda siram sekali, maka buihnya masih banyak. Siram kedua kali, masih ada juga buihnya. Siram tiga kali, buihnya masih ada meski tinggal sedikit. Siram empat kali airnya mulai bersih dan sebaiknya siram sekali lagi.
Belly, salah seorang penderita Diabetes menceritakan awal mula dia mengetahui jika dirinya sudah terserang gula darah. Waktu itu sekitar tahun 2014 dirinya tinggal bersama teman-teman kerjanya di Tanjungpinang dan menyewa satu rumah.
Waktu itu air di bak kamar mandi tinggal sedikit dan dia baru buang air kecil. Sehingga banyak buih di toilet. Di depan pintu kamar mandi temannya sudah menunggu dan sesak BB serta memintanya agar cepat keluar dari kamar mandi.
Belly pun hanya menyiramnya satu kali. Setelah temannya keluar dari kamar mandi, Belly pun disarankan untuk mengecek kesehatannya ke dokter. Sebab, banyak buih di tiolet.
Kemudian dia mencari informasi di internet. Ada beberapa kemungkinan yakni diabetes atau sakit ginjal. Agar lebih pasti, Belly pun pergi ke dokter dan menceritakan air seninya yang berbuih.
Belly pun diminta melakukan tes darah saat itu juga. Hasilnya, gulanya 410. Padahal normalnya 90-110 untuk usianya yang saat itu sudah 37 tahun. Sah, Belly terkena Diabetes.
Selama ini, kata dia, dirinya tidak pernah mengeluh sakit kecuali demam biasa dan sakit kepala karena terlalu sering makan yang berlemak dan makan seafood. Di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri tempat tinggalnya itu memang berserak makanan seafood.
Sejak itu dia langsung mengurangi porsi makan terutama nasi dan semua jenis makanan dan minuman yang mengandung gula. Termasuk mulai rajin olahraga.
Belly mengisahkan pengalamannya ini agar dibaca banyak orang. Sehingga, apabila mengalami hal yang sama dengannya agar segera ke dokter dan periksa kesehatan. Memang, belum tentu gula darah apabila air seni banyak buihnya, namun itu tetap harus diwaspadai.
“Artinya ada yang tidak beres di tubuh kita ini. Daripada setelah parah baru kita tahu, semua udah terlambat. Mungkin kalau aku tak periksa langsung waktu itu, mungkin sekarang aku sudah cuci darah terus,” kisahnya kepada media ini, Minggu.
Dia juga berpesan, prinsip seseorang yang enggan memeriksakan kesehatan karena takut ketahuan penyakitnya justru pendapat yang sangat keliru. Salah total. Jangan memelihara penyakit di dalam tubuh karena akan terus membesar dan makin parah.
“Jujur aja, saya pun takut juga nengok suntik dan dokter. Tapi kalau penyakit dibiarkan, bukan orang lain yang rugi, kita sendiri yang sakit-sakitan. Anak istri keluarga semua resah. Jaga diri masing-masing dan keluarga,” pesannya.
Kini, Diabetesnya sudah normal dan kadang naik namun tidak begitu tinggi. Dia juga mengonsumsi obat gula serta menghindari semua makanan dan minuman yang bisa membuat gula darahnya naik.
“Saya tak minum lagi air kaleng itu, banyak gulanya. Nasi juga seadanya aja. Lebih banyak nasi anakku yang kecil daripada nasiku. Awalnya memang sering lapar, tapi sekarang sudah terbiasa,” tambahnya.
Kata dia, orang lain tidak akan bisa membuat kita sehat. Karena semuanya harus dari diri sendiri. Berobat pun tak ada gunanya jika makannya tak diatur.
Pendapat dia, sekarang ini makin banyak jenis penyakit. Sehingga harus makin waspada. Makanan enak pun tidak perlu lagi diembat banyak-banyak. Cukup seadanya saja. Sebab, kesehatanlah yang paling penting.
“Sepuluh pun rumah kita bisa ludes semuanya kalau sudah sakit parah. Padahal kita sendiri bisa menjaganya. Ini yang sering tak disadari banyak orang dan beruntung lah mereka-mereka yang tidak sakit, tapi tetap jaga kesehatan,” pesannya lagi.
Data dari Kementerian Kesehatan, 3 dari 4 orang yang sakit Diabetes tidak menyadari jika penyakit mematikan itu telah menggerogoti tubuh mereka. Karena itu, rajin-rajinlah memeriksakan diri ke dokter atau ke puskesmas atau ke klinik. (MARTUNAS)