Batam Jaga Inflasi Tetap Terkendali, Sinergi Pusat-Daerah Jadi Kunci

Pemko Batam Aktif dalam Rakor Nasional Bersama Mendagri Tito Karnavian
BATAM – Di tengah tantangan ekonomi global dan dinamika harga bahan pokok, Kota Batam berhasil menjaga laju inflasi tetap terkendali.
Upaya ini tak lepas dari kerja sama solid antara pemerintah pusat dan daerah, yang kembali ditegaskan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, Senin (27/10/2025).
Rakor yang digelar secara daring ini diikuti jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Batam dari ruang rapat Setdako Batam, dipimpin langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Yusfa Hendri.
Sementara dari pusat, rapat dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dengan turut menghadirkan arahan dari Menteri Koperasi dan UKM terkait penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih serta evaluasi dukungan daerah terhadap program penyediaan tiga juta rumah.
Kolaborasi untuk Ekonomi yang Stabil
Dalam arahannya, Mendagri Tito menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta seluruh pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas harga dan memperkuat ekonomi rakyat.
“Program seperti Gerakan Pasar Murah, kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), adalah langkah nyata yang harus terus diperkuat,” ujarnya.
Selain pengendalian inflasi, Tito juga menyoroti isu pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Ia mengapresiasi sejumlah daerah yang berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.
“Pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen menjadi capaian positif, namun inflasi harus tetap menjadi perhatian utama agar daya beli masyarakat tidak terganggu,” tegasnya.
Batam Jadi Contoh Stabilitas Ekonomi Daerah
Dari Batam, Yusfa Hendri menyampaikan bahwa kondisi inflasi di kota industri tersebut sejauh ini berada dalam kategori aman dan terkendali. Ia menjelaskan, hasil tersebut merupakan buah kerja bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), pelaku usaha, dan masyarakat.
“Kita bersyukur, inflasi di Batam masih dalam batas aman. Ini hasil dari koordinasi lintas sektor yang terus kita jaga. Upaya seperti operasi pasar, penguatan distribusi bahan pokok, dan pemantauan harga menjadi bagian penting dari strategi kami,” ujar Yusfa.
Ia menambahkan, Pemko Batam juga terus memperkuat program ekonomi kerakyatan agar daya beli masyarakat tetap terjaga, di tengah fluktuasi harga global.
“Kunci utamanya adalah kolaborasi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dunia usaha, masyarakat, dan lembaga terkait harus jalan bersama,” tambahnya.
Menjaga Daya Beli, Memperkuat Optimisme
Bagi Batam, pengendalian inflasi bukan hanya soal angka statistik, tetapi juga tentang menjaga kesejahteraan warga. Beragam program seperti pasar murah, subsidi ongkos logistik, dan penguatan peran koperasi menjadi langkah nyata Pemko dalam menjaga kestabilan harga.
Rakor yang digelar Kementerian Dalam Negeri ini pun menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah seluruh daerah dalam menjaga fondasi ekonomi nasional.
Dengan inflasi yang terkendali dan koordinasi yang kuat, Batam semakin menunjukkan dirinya sebagai daerah dengan tata kelola ekonomi yang tangguh dan adaptif kota yang terus melaju, tetapi tetap berpijak pada kesejahteraan rakyatnya. (bs)


