Malam Penuh Cahaya Zikir di Lingga, Menko Yusril Ajak Warga Teguhkan Jati Diri Melayu-Islam

LINGGA, katasiber — Suara lantunan selawat bergema di Lapangan Hang Tuah, Kabupaten Lingga, Senin (27/10) malam.
Ribuan warga dari berbagai penjuru kecamatan datang berbondong-bondong, mengenakan busana muslim terbaik mereka, membawa anak-anak dan keluarga, untuk menghadiri Tabligh Akbar yang menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra.
Dalam udara malam yang sejuk, suasana religius begitu terasa. Lampu-lampu panggung menerangi wajah jamaah yang khusyuk berzikir dan mendengarkan tausiah dari Ustaz Abdil Muhadir Ritonga, penceramah kondang yang menebar semangat iman dan persaudaraan.
Tabligh Akbar kali ini mengusung tema “Membentuk Generasi Bangsa yang Beriman, Bertaqwa, dan Berdaya Saing”.
Sebuah pesan yang terasa begitu dalam bagi masyarakat Lingga daerah yang dikenal kental dengan tradisi Melayu dan nilai-nilai Islam.
Silaturahmi yang Dibalut Kepedulian
Tak hanya menjadi ajang zikir dan refleksi spiritual, kegiatan ini juga diwarnai dengan penyerahan berbagai bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk masyarakat Kabupaten Lingga.
Mulai dari bantuan hibah rumah ibadah senilai Rp2,41 miliar untuk 33 masjid dan surau, hingga insentif guru PAUD dan TPQ, beasiswa mahasiswa, bantuan seragam sekolah, transportasi laut untuk siswa, hingga perlindungan BPJS Ketenagakerjaan bagi petani dan nelayan.
Totalnya mencapai puluhan miliar rupiah, sebuah wujud nyata perhatian pemerintah terhadap masyarakat pulau-pulau di perbatasan selatan Kepri.
“Ini bentuk komitmen kami agar masyarakat Lingga tidak tertinggal dari daerah lain. Semua harus merasakan manfaat pembangunan,” ujar Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad, yang hadir didampingi Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura.
Capaian Kepri dan Semangat Daerah
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar memaparkan kemajuan ekonomi dan sosial Kepri yang kini menorehkan prestasi menggembirakan.
“Pertumbuhan ekonomi Kepri triwulan II 2025 mencapai 7,14 persen, tertinggi di Sumatera dan peringkat ketiga nasional. Indeks Pembangunan Manusia kita juga meningkat menjadi 79,89 poin,” tuturnya disambut tepuk tangan hadirin.
Ansar juga menegaskan, keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan seluruh kabupaten dan kota, termasuk Lingga.
“Lingga punya potensi besar di bidang perikanan, pariwisata, dan pertanian. Kita akan terus dorong agar menjadi salah satu penopang ekonomi Kepri.”
Yusril: Melayu Tak Lepas dari Islam
Ketika tiba gilirannya berbicara, Menko Yusril Ihza Mahendra tampil sederhana namun tegas.
Suaranya mengalun penuh wibawa di hadapan ribuan jamaah yang menyimak dengan takzim.
“Keislaman adalah iman dan keyakinan kita, sementara kemelayuan adalah kultur dan jati diri kita. Keduanya tidak bisa dipisahkan, karena Melayu identik dengan Islam,” ujarnya, disambut pekik takbir dari jamaah.
Ia juga menegaskan bahwa menjaga dua identitas ini berarti menjaga kekuatan bangsa.
“Di tengah arus globalisasi, jangan sampai kita kehilangan akar. Keislaman dan kemelayuan adalah benteng moral dan budaya kita.”
Yusril pun mengapresiasi capaian pembangunan Kepri di bawah kepemimpinan Ansar Ahmad.
Ia menyebut daerah ini menjadi contoh bagaimana nilai-nilai agama dan budaya bisa sejalan dengan kemajuan ekonomi.
“Pemerintah pusat kini berupaya keras mendorong percepatan pembangunan nasional. Alhamdulillah, posisi ekonomi Indonesia kini berada di atas Malaysia, dan menempati peringkat keenam dunia,” katanya disambut tepuk tangan.
Menko Yusril menutup tausiyah kebangsaan itu dengan pesan bagi generasi muda.
“Tugas kita semua memastikan anak-anak mendapat pendidikan yang baik agar bangsa ini semakin maju. Ilmu dan akhlak harus seiring,” pesannya. (ron/bs)


