Pentingnya Menjaga Pola Hidup Sehat

M. Ishom el-Saha (Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Banten)
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ،
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالَى يَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا رَبَّكُمْ الذَّيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَآءَ وَاتَّقُوْا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَالْأَرْحَامِ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
Kaum Muslimin! yang berbahagia…
Marilah kita sanjungkan puji dan syukur kepada Allah Rabbul-‘Izzati yang memberikan anugerah keimanan dan kesehatan. Dengan adanya iman maka manusia menjadi terpuji. Begitupun dengan nikmat sehat maka hidup kita menjadi berarti.
Salawat dan salam, semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya. Mereka yang mengamalkan sunnah-sunnahnya maka akan bahagia dan sejahtera sepanjang hayatnya.
Pada kesempatan yang berharga ini, Khatib berwasiat baik untuk pribadi maupun untuk saudara-saudara se-iman dan seperjuangan, supaya selalu meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT. Taqwa adalah menjalankan segala ajaran dan tuntunan agama Allah serta menjauhi segala larangan dan pantangannya. Yakinlah! Allah SWT akan menepati janji-janjinya kepada tiap-tiap orang yang bertakwa, sebagaimana firman-Nya
ومن يتق الله يجعل له مخرجا ويرزقك من حيث لا يحتسب
Artinya: Barangsiapa bertakwa kepada Allah maka akan diberikan jalan keluar (atas problematika mereka), dan akan diberikan rejeki yang tidak terduga-duga kepada mereka. (QS Al-Talaq: 3)
Kaum Muslimin!, yang dimuliakan Allah SWT
Hidup merupakan anugerah luar biasa dari Allah SWT. Hidup adalah kenikmatan dari Allah SWT yang tak boleh disia-siakan oleh manusia. Sebab menyia-nyiakan hidup sama halnya menyia-nyiakan Allah SWT yang telah memberikah kehidupan. “Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan” (QS. Ali Imran ayat 156). Oleh karenanya, di dalam ajaran Islam hak hidup bagi manusia ditetapkan menjadi hak paling dasar yang sejajar dengan hak kebebasan manusia.
Renungkanlah! Dialektika Al-Quran yang terkandung di dalam QS. An-Nisa ayat 97 dan ayat 100: Tatkala terdapat orang-orang yang meninggal dunia akibat teraniaya. Apa yang dipertanyakan? Dalam ayat 97 surat Annisa itu justru Allah SWT berfirman: “fiimaa kuntum?” yang artinya: “Ada apa dengan kalian?”. Orang-orang yang mati karena teraniaya itu membalas: “Kami adalah orang-orang lemah di atas muka bumi”. Sikap menyerah dengan kondisi mati tak berdaya itu rupanya tidak dibenarkan, sebagaimana firman Allah:
﴿ومن يهاجر في سبيل الله يجد في الأرض مراغماً كثيراً وسعة .. ﴾ (النساء: 100)
Artinya: “Barangsiapa mau berpindah di jalan Allah niscaya dia akan menemukan rejeki yang berlimpah luas” (QS. An-Nisa: 100).
Dalam ajaran Islam, hak hidup melahirkan konsekuensi terhadap pelindungan hak atas tubuh atau disebut haqqul jasad. Yaitu berupa hak-hak yang wajib dipenuhi oleh pemilik jasad. Jika tubuh perlu asupan makanan dan minuman maka penuhi asupannya! Jika tubuh perlu istirahat maka beristiratlah! Jika tubuh butuh bersih dan bugar maka sucikan dan bersihkan! Jika tubuh terdapat sakit dan luka maka berobatlah! Dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Amru ra. Rasulullah SAW telah bersabda:
إن لجسدك عليك حقّاً!
Artinya: “Sesungguhnya di dalam tubuhmu terdapat hak yang wajib kamu penuhi” (HR. Bukhari-Muslim)
Jamaah! Yang berbahagia..
Merawat dan menjaga hak-hak tubuh sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Dengan anggota tubuh yang kita miliki inilah maka kita dapat berpikir, berinovasi, berusaha, dan bekerja, serta beribadah kepada Allah SWT. Tentu saja supaya tubuh kita berfungsi secara maksimal maka tubuh kita harus sehat.
Sehat merupakan prasyarat yang wajib untuk memelihara hak hidup manusia, termasuk prasyarat yang wajib untuk menjaga pelaksanaan perintah agama. Itu sebabnya Imam Ghazali dalam kitab-nya yang berjudul “Al-Iqtisad fil I’tiqad” berpendapat:
لا يتوصّل إليه إلا بصحّة البدن وبقاء الحياة
Artinya: “Seseorang tidak akan sampai menjalankan ajaran Allah terkecuali dirinya dalam kondisi sehat badan dan masih bernyawa”
Betapa pentingnya hidup sehat(?) sehingga ajaran Islam telah menempatkannya pada posisi yang penting sesudah iman, yang wajib dimiliki oleh tiap-tiap manusia. Sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Bakar disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
لم يُؤْتَ أحدٌ بعد اليقين خيراً من المعافاة
Artinya: “Tidak diberikan kepada manusia sesuatu yang lebih bernilai daripada keyakinan. Yaitulah kesehatan” (HR. Ibnu Majah).
Selain itu, dikarenakan sehat itu sangat dibutuhkan manusia, Rasulullah SAW juga pernah berpesan, terutama jika kita sedang sakit:
“يَا عِبَادَ اللَّهِ تَدَاوَوْا، فَإِنَّ اللَّهَ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلا وَضَعَ لَهُ شِفَاءً إلا السام”.
Artinya: “Wahai para hamba Allah, berobatlah!! Sesungguhnya tidak akan menurunkan penyakit melainkan Allah juga akan menurunkan obatnya, kecuali pikun” (HR. At-Tirmizdi)
Namun demikian, tidak sedikit di antara kita yang kurang peduli dengan hidup sehat. Banyak yang menyia-siakan nikmat kasehatan. Padahal sehat merupakan nikmat yang tiada tara nilainya sesudah iman. Oleh sebab itu syukurilah kesehatan yang kita dapatkan sebagai nikmat Allah yang luar biasa besar faidah dan manfaatnya!
Saudara, Kaum Muslimin Yang dimuliakan Allah!
Secara teologis, sekurang-kurangnya ada 2 (dua) manfaat menjaga hidup sehat. Pertama, orang yang menjaga pola hidup sehat digolongkan sebagai kelompok yang men-syukuri nikmat Allah (asy-syakirin), sebaliknya bukan termasuk golongan yang menyepelekan nikmat Allah SWT. Dalam hal ini Rasulullah SAW pernah menyinggung ada 2 (dua) nikmat yang sering disepelekan manusia. Dari sahabat Ibnu Abbas r.a. Rasulullah SAW bersabda:
نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس، الصحةُ والفراغ
Artinya: “Ada dua nikmat yang diabaikan oleh kebanyakan umat manusia, yaitu nikmat sehat dan nikmat masih senggang” (HR. Imam Bukhari).
Padahal orang-orang yang bersyukur maka akan ditambah nikmatnya oleh Allah. Sementara orang-orang yang kufur nikmat, termasuk menyepelekan nikmat maka akan mendapat balasan yang setimpal langsung dari Allah SWT.
Kedua, manusia yang menjaga kebugaran tubuhnya dan menjaga kesehatan jasmani dan rohaninya maka akan sukses dalam kehidupannya. Diriwayatkan dari Abdullah bin Muhson al-Ansari langsung dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
«من أصبح منكم معافىً في جسده، آمناً في جسده، آمناً في سربه، عنده قوت يومـه، فكأنما حيِزَت له الدنيا»
Artinya: Barangsiap di antara kalian bangun dalam keadaan sehat badannya, selamat badannya, sehat lingkungan perkawanannya maka ia mendapat rejeki selama hidupnya seolah-olah dunia telah menjadi miliknya” (HR. Ibnu Majah).
Jadi, dalam ajaran Islam menjaga kesehatan itu sangat penting. Bahkan menjaga kesehatan sama pentingnya dengan menjaga keimanan dalam diri kita. Oleh sebab itu periksakan-lah kesehatan kita seperti kita memeriksakan iman dan takwa kita. Tingkatkan-lah pola hidup sehat kita sebagaimana kita berusaha meningkatkan ketaqwaan kita! Sukseskanlah program pemeriksaan kesehatan masyarakat yang digalakkan pemerintah!
Umat Islam yang bertakwa, beriman dan sehat baik jasmani dan rohani adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup kita, kaluarga kita, lingkungan kita, dan bahkan bangsa kita, Indonesia tercinta. Semuanya menjadi modal utama untuk mewujudkan impian Indonesia dalam gerakan Generasi Emas 2045. Generasi yang cerdas, produktif, inovatif, berkarakter kuat, berjiwa nasionalis, serta berperadaban unggul, sangat membutuhkan pribadi yang sehat dan lingkungan yang sehat.
Marilah! kita semua berperan aktif mewujudkan hidup sehat, dengan cara menjaga dan merawat hak-hak kesehatan jasmani dan rohani kita serta lingkungan di sekitar kita. Semoga Allah SWT selalu menyayangi kita, meridoi kita, dan merawat bangsa kita menjadi baldatun thoyyibatun wa Rabbun Ghafuur. Amiin Ya Robbal Alamin. (*)