Saatnya Kembali Bangkitkan Gotong Royong

Abas, Warga Kepri
Gotong royong adalah napas kehidupan masyarakat Indonesia sejak dahulu.
Sebuah nilai luhur warisan leluhur yang menyatukan kita dalam suka dan duka. Sayangnya, kini semangat itu perlahan memudar tergerus zaman, digantikan individualisme dan kepentingan pribadi.
Kita seringkali sibuk dengan urusan masing-masing, hingga lupa bahwa kekuatan terbesar bangsa ini adalah kebersamaan.
Dari membangun rumah bersama, memperbaiki jalan kampung, hingga saling bantu saat musibah, semua itu dulu menjadi hal biasa. Sekarang, justru dianggap langka.
Padahal, di tengah tantangan ekonomi, bencana alam, dan kemerosotan moral, gotong royong adalah jawaban.
Kita tak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Masyarakat harus bergerak bersama, saling menopang, saling peduli.
Gotong royong bukan hanya soal tenaga, tapi juga waktu, perhatian, dan kepedulian.
Sudah saatnya kita bangkitkan kembali semangat ini. Mulailah dari hal kecil: bantu tetangga, peduli lingkungan, hadir untuk sesama.
Karena ketika kita bersatu, tak ada yang tak bisa kita hadapi. Gotong royong bukan sekadar budaya ia adalah identitas kita sebagai bangsa.
Di Kota Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) , gotong royong semakin langka.
Namun di tengah kemajuan zaman, masih ada yang setia menjaga api gotong royong: para petani.
Di desa-desa, semangat kebersamaan masih kuat terasa. Mereka saling bantu menanam, memanen, hingga memperbaiki saluran irigasi tanpa pamrih.
Tidak menunggu bantuan, tidak menunggu instruksi. Inisiatif mereka tumbuh dari kesadaran bahwa hidup tak bisa dijalani sendiri.
Semangat petani ini harus jadi teladan bagi masyarakat perkotaan dan generasi muda. Bahwa membangun bangsa tak bisa sendiri-sendiri.
Di tengah tantangan ekonomi, bencana, hingga perpecahan sosial, gotong royong adalah jawaban. Kita harus kembali peduli, saling bantu, dan saling jaga.
Mari kita belajar dari mereka yang tak banyak bicara, tapi besar aksinya. Petani telah memberi contoh—tinggal kita yang meneladani.
Salah satunya, kebersamaan kelompok tani (poktan) Harapan Jaya dan Poktan Maju Mapan Dompak, terus memperkuat gotong royong dan silaturahmi. Mereka pahlawan pangan, panas dan hujan, tetap ke ladang, sawah maupun kebun, untuk menjaga agar tanamannya, tetap subur.
Mulai sekarang, ayo kita bangkitkan kembali gotong royong, mulai dari lingkungan kita masing-masing. ***