INTERNASIONAL

Tantangan Parti Anwar

Robby Patria, anggota Dewan Pakar ICMI Pusat

MALAYSIA, katasiber.id – Kongres Partai Keadilan Malaysia di Johor sepekan lalu memilih Nurul Izzah Anwar Ibrahim sebagai Timbalan Presiden PKR.

Atau wakil ketua partai di mana sebagai presiden partai Anwar Ibrahim yang sekarang menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Kemudian penasihat PKR adalah Dr Azizah yang tak lain istri dari PM Anwar. Datuk Anwar menepis parti nepotisme.

Menariknya di Indonesia sudah lama melakukan hal yang sama. Di Partai Demokrat ada SBY ke AHY yang juga anaknya.

Lalu di Perindo ada Harry Tanoe ke anak kandungnya. Bahkan di PSI, mantan Presiden Jokowi ingin menjad ketua PSI. Padahal anaknya Kaesang saat ini masih menjadi ketua.

Kita kembali ke PKR. Sejarah parti ini awalnya dibesarkan oleh istrinya dan anaknya. Nurul yang masih kuliah di universiti Malaysia harus cuti kuliah untuk melakukan kampanye memenangkan parti. Ketika itu Anwar Ibrahim sedang dalam tahanan.

Ketika menghadapi pemilihan raya Malaysia, PKN mendapatkan suara yang bagus. Sehingga Anwar yang juga anggota Parlemen dari Tambun bisa terpilih menjadi PM Malaysia bersama sama parti lain di parlemen.

Anwar mengelak, menepis PKR parti keluarga. Karena menurut Anwar parti ini memang awalnya dibesarkan istrinya Azizah menjadi pentadbir.

Tak ada yang bersedia menjadi peneraju ketika parti ini baru baru berdiri. “Karena parti tidak ada dana tidak ada kuasa apapun. Tak ada yang bersedia kecuali Azizah sebagai peneraju, ” kata Anwar.

Ketika partinya menjadi pemegang kekuasaan di Malaysia, wajar wajar saja anaknya Nurul menjadi Timbalan Presiden PKR.
“Kader parti. Saudara saudari yang milih,” ucap Datuk Anwar.

Kini ayah, istri dan anaknya menjadi pemegang kuasa penuh PKR yang siap-siap menghadapi pemilihan raya ke depan. Apakah PKR akan mendapatkan sokongan pemilih Malaysia di pemilu? Kita tidak tahu isu parti keluarga apakah dipedulikan rakyat Malaysia.

Yang jelas ketika PKR melakukan Kongres Nasional, kota Johor begitu semarak. Johor yang terkenal dengan basis utama UMNO kini mendapatkan tantangan baru dari PKR.

Anwar yang dulunya kader UMNO kini mulai melirik Johor Bahru untuk dimenangkan. Sehingga Kongres PKR dilakukan di Johor Bahru.

Di Pelabuhan Stulang Laut penuh sesak dengan kader parti. Termasuk memilih pemimpin angkatan muda parti. Izzah yang terpilih menjadi timbalan presiden menginginkan, 40 persen calon anggota parlemen PKR adalah wanita.

Tentu itu angka yang besar dari Indonesia yang baru diterapkan 30 persen kouta perempuan n ketika nyaleg. PKR juga mengandalkan kade kader muda sehingga bisa aktif media sosial. Mereka sadar betul kekuatan medsos sebagai pilar kelima di negara demokrasi.

Di pidato penutupan Kongres PKR, Anwar ingin di pemilihan raya, PKR menang bersama koalisi Pekatan Harapan.

Issue penting yang harus dicarikan solusi untuk mendapatkan simpati pemikih adalah soal kenaikan harga gas, subsidi BBM, dan masalah ekonomi lainnya.

Bahkan menarik Anwar ingin kalangan pribumi mendapatkan harga murah. Sementara kalangan warga asing yang membeli BBM di Malaysia dengan menunjukkan kartu penduduk. Warga asing harga BBM akan sedikit lebih mahal dari pribumi.

Begitulah Anwar begitu memperhatikan issue pokok yang dapat memudarkan kepercayaan publik Malaysia kepada PKR disikapi dengan hati hati. Itulah tantangan parti Anwar dalam meraih simpati untuk melawan isu parti keluarga.

Kalau di Indonesia, pengumuman kenaikkan BBM terkadang cukup menteri. Dan sebagai negeri penghasil minyak, kapan BBM di kita lebih murah dari Malaysia? Ya tunggu sajalah. (*)

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *