Siapa yang Layak Naik ke Panggung? Detik-Detik Menjelang SIWO Award 2025

BATAM, katasiber – Di balik sorotan panggung dan tepuk tangan yang kelak akan menggema pada malam puncak SIWO Award 2025, ada proses panjang yang tak banyak terlihat publik.
Selama lebih dari satu bulan, sejak November lalu, tim keabsahan SIWO Award bekerja dalam senyap membuka kembali catatan prestasi, menelusuri jejak kompetisi, dan memastikan setiap nama yang masuk nominasi benar-benar lahir dari kerja keras, disiplin, dan pengabdian pada dunia olahraga Indonesia.
Pertanyaan pun mulai bergema di kalangan insan olahraga,.
Siapa atlet, pelatih, dan tokoh terbaik tahun ini?
Tim keabsahan SIWO Award 2025 bukan tim sembarangan. Mereka datang dari beragam latar wartawan olahraga nasional, unsur KONI Pusat, hingga mantan atlet mewakili sudut pandang teknis, objektif, dan pengalaman lapangan.
Di dalamnya ada Femi Diah (detik.com), Putra Tegar (CNN Indonesia), Iwan Kurniawan (KONI Pusat), serta Suryo Agung, eks sprinter nasional yang pernah menjadi kebanggaan Merah Putih.
Dipandu oleh Syahnan Rangkuti dan Wina Setyawatie dari SIWO PWI Pusat, proses seleksi tidak sekadar mengumpulkan data.
Mereka menelaah kembali perjalanan seorang atlet dari peluh di lintasan, dedikasi dalam latihan, hingga konsistensi prestasi di arena kompetisi.
Di meja verifikasi itu, angka dan statistik tidak berdiri sendiri.
Ada cerita di baliknya, tentang comeback dari cedera, tentang pelatih yang setia menemani, tentang atlet muda yang perlahan menjelma menjadi harapan bangsa.
Dari proses panjang tadi, nama-nama calon penerima penghargaan kemudian diserahkan ke Dewan Juri SIWO Award 2025 yang terdiri dari Gungde Ariwangsa, Mohamad Kusnaeni, dan Gugun Yudinar.
Di tangan merekalah keputusan akhir dipertimbangkan dengan cermat, objektif, profesional, dan tetap memberi ruang pada nilai perjuangan.
Karena SIWO Award bukan sekadar perayaan piala.
Ia adalah penghormatan atas perjalanan manusia dalam dunia olahraga.
Ketua SIWO PWI Pusat, Suryansyah, menegaskan bahwa kategori penghargaan mencerminkan luasnya ekosistem olahraga Indonesia mulai dari atlet terbaik, pelatih, pembina, hingga tokoh penggerak olahraga.
Bahkan atlet disabilitas pun mendapat ruang khusus.
Karena prestasi tidak pernah mengenal batas fisik yang membedakan hanya tekad.
Ada pula kategori lifetime achievement, sebuah penghormatan bagi mereka yang telah mengabdikan hidupnya untuk kejayaan olahraga.
Nama-nama itu mungkin tak lagi berada di arena, tetapi jejaknya masih menjadi inspirasi generasi setelahnya.
Sementara kategori Atlet Favorit melibatkan media massa seluruh Indonesia.
SIWO Award 2025 menjadi bagian dari rangkaian Hari Pers Nasional 2026 di Kota Serang, Banten, yang akan digelar pada 8 Februari 2026.
Di sana, panggung penghargaan bukan hanya milik para atlet, tetapi juga milik insan pers olahraga mereka yang setia merekam setiap momen perjuangan di lapangan.
Karena olahraga bukan hanya soal kompetisi, melainkan cermin perjalanan bangsa. (*/bs)


