Menanam Cahaya Alqur’an Sejak Dini, TPQ Namirah Bagikan Rapor Semester I

BATAM – Suasana Masjid Namirah Bengkong Sadai terasa lebih hangat dari biasanya pada Sabtu sore, 20 Desember 2025.
Usai sholat Ashar, ruang utama masjid dipenuhi santri kecil dengan senyum ceria, didampingi orang tua mereka. Hari itu, TPQ Namirah menggelar kegiatan Pembagian Rapor Semester I Tahun Pelajaran 2025/2026, sebuah momentum evaluasi sekaligus syiar pendidikan Al-Qur’an bagi generasi usia dini.
Acara dibuka tepat pukul 15.30 WIB oleh salah satu Dewan Guru TPQ Namirah selaku pembawa acara. Kegiatan diawali dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh santri TPQ Namirah, menciptakan suasana syahdu dan penuh kekhusyukan.
Doa kemudian dipimpin oleh Imam Kedua Masjid Namirah, Ustadz Zulfa Mawardi Al Hafidz, yang diaminkan dengan khidmat oleh seluruh jamaah yang hadir.

Dalam sambutannya, Ustazah Rohana selaku Pengurus TPQ Namirah menyampaikan perkembangan signifikan lembaga pendidikan Al-Qur’an tersebut.
Saat ini, TPQ Namirah membina sebanyak 179 santri aktif.
“Ngaji itu penting. Kami berharap seluruh wali santri dapat terus bekerja sama memastikan putra-putrinya mengaji dengan rajin sesuai ketentuan metode Qira’ati yang telah ditetapkan oleh Qira’ati Pusat dan Korcab Batam,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Ustazah Rohana juga memperkenalkan satu per satu jajaran pengurus dan dewan guru TPQ Namirah.
Seluruh dewan guru diminta berdiri agar wali santri dapat saling mengenal, sebagai bentuk keterbukaan dan penguatan sinergi dalam mendidik santri.
Rangkaian acara semakin semarak dengan penampilan santri diniyah yang menampilkan hafalan Kitab Aqidatul Awam secara kompak layaknya santri pesantren.
Disusul penampilan santri Tahfidz Namirah yang telah menyelesaikan hafalan Juz 30.
Menariknya, santri-santri tahfidz ini diuji langsung oleh dewan guru, pengurus TPQ, wali santri, hingga Pengurus DKM yang diwakili oleh Mulyana.
Setiap potongan ayat yang dibacakan mampu dilanjutkan dengan lancar, menunjukkan kualitas hafalan yang membanggakan.
Ustadz Khafidil Ulum selaku Pengurus TPQ Namirah menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberlangsungan pendidikan Al-Qur’an di TPQ Namirah.
“Idealnya metode Qira’ati adalah satu guru membimbing lima santri. Saat ini satu guru masih membina sekitar 16 santri. Ini menjadi evaluasi kami ke depan untuk menambah dewan guru agar proses belajar mengaji semakin maksimal,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa TPQ Namirah menjadi satu-satunya TPQ di Kecamatan Bengkong yang menggunakan metode Qira’ati, metode pembelajaran Al-Qur’an berkaidah yang disusun oleh KH. Dahlan Zarkasyi dari Semarang.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Namirah Bengkong Sadai, Sigit Naharudin, menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi pengurus dan dewan guru TPQ Namirah.
“Kepercayaan masyarakat tercermin dari jumlah santri yang kini mencapai 179 orang. Ini bukti sinergi yang kuat antara Yayasan, DKM, TPQ, wali santri, serta dukungan Korcab dan Korwil Qira’ati Batam,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran guru ngaji sebagai pendidik dengan sanad keilmuan yang jelas dan berakidah Ahlussunnah wal Jama’ah.
Menurutnya, pendidikan Al-Qur’an yang ditanamkan sejak dini akan menjadi amal jariyah bagi para orang tua.
Dalam kesempatan tersebut, pihak yayasan juga menyampaikan rencana lanjutan pembangunan Masjid dan TPQ Namirah.
Lantai dua masjid akan dimaksimalkan sebagai ruang belajar, serta direncanakan pembangunan lantai tiga TPQ untuk menambah ruang kelas.
Yayasan juga membuka kesempatan bagi wali santri yang ingin mendaftar sebagai guru TPQ.
Puncak acara ditandai dengan pembagian penghargaan bagi santri berprestasi yang diserahkan secara simbolis oleh pengurus TPQ, pengurus yayasan, dan DKM.
Kegiatan kemudian ditutup dengan doa kafaratul majelis, dilanjutkan pembagian rapor santri dari jenjang TK, SD, hingga SMP, penyerahan piala, serta ramah tamah antara dewan guru dan wali santri.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen TPQ Namirah dalam mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya cakap membaca Al-Qur’an, tetapi juga berakhlak mulia dan berlandaskan nilai-nilai Islam sejak usia dini. (bas)


