BINTAN

Nyanyang Ingin Kepri Tumbuh Lebih Kencang: “Kita Harus Kayuh Ekonomi Sampai 12 Persen!”

Nelayan kelong Bintan saat menjual hasil tangkapannya ke toke ikan. Nelayam salah satu penggerak ekonomi di Kepri.f- katasiber.

BATAM, katasiber – Suasana Minggu pagi di Ballroom Hotel Aston Tanjungpinang terasa dinamis. Ratusan pengusaha, pejabat daerah, dan perwakilan dunia industri duduk berdampingan, membahas arah ekonomi Kepulauan Riau ke depan.

Di tengah atmosfer penuh optimisme itu, Wakil Gubernur Kepulauan Riau Nyanyang Haris Pratamura secara resmi membuka Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kepri Tahun 2025, Ahad (9/11).

Mengusung tema besar “Percepatan Investasi Indonesia Menuju Pertumbuhan Ekonomi di atas 8 Persen di Provinsi Kepulauan Riau”, Rapimprov kali ini menjadi wadah strategis untuk menyatukan visi pemerintah dan pelaku usaha. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Komunikasi, dan Pemberdayaan KADIN Indonesia Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Widiyanto Saputro, Ketua Umum KADIN Kepri Akhmad Maruf Maulana, serta para pimpinan daerah dan pengusaha dari seluruh kabupaten/kota se-Kepri.

Dalam sambutannya, Wagub Nyanyang menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi KADIN yang selama ini menjadi mitra penting pemerintah daerah dalam menggerakkan ekonomi. Ia menegaskan, sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat merupakan fondasi utama dalam memperkuat perekonomian Kepri yang kini menempati peringkat ketiga tertinggi nasional, setelah Kalimantan dan Maluku.

“Kita berharap Provinsi Kepulauan Riau dapat kembali seperti dulu aktif menjalin kerja sama dengan Singapura, Asia Timur, Eropa, dan Timur Tengah serta menjadi garda depan dalam kegiatan ekonomi dan investasi nasional,” ujar Nyanyang disambut tepuk tangan peserta.

Menatap Kepri Sebagai Pusat Industri Maritim dan Investasi

Wagub menjelaskan, sektor industri tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Kepri. Di Kota Batam saja, terdapat 32 kawasan industri aktif, tiga kawasan ekonomi khusus (KEK), dan satu kawasan baru yang sedang disiapkan. Ia bahkan menargetkan pertumbuhan ekonomi Kepri dapat menembus 12 persen, untuk menopang target nasional di kisaran 5–6 persen.

Namun Nyanyang juga menyoroti pentingnya pemerataan ekonomi di luar Batam.

Ia mencontohkan Bintan yang kini berkembang pesat melalui industri pengolahan bauksit PT BAI, serta Tanjung Balai Karimun dengan potensi minyak lepas pantainya.

Sementara itu, Tanjungpinang, meski menjadi ibu kota provinsi, masih perlu dorongan lebih karena pertumbuhan ekonominya baru mencapai 2,9 persen.

“Kami berharap akan ada lebih banyak stimulus dan investasi masuk ke Tanjungpinang. Di Dompak ada sekitar 700 hektare lahan, dan di Senggarang sekitar 1.200 hektare yang siap dikembangkan menjadi kawasan industri baru,” jelasnya.

Potensi Besar di Jalur Perdagangan Dunia

Lebih jauh, Wagub Nyanyang mengingatkan pentingnya memanfaatkan posisi strategis Kepri di jalur perdagangan internasional Selat Malaka dan Selat Philip jalur laut tersibuk keempat di dunia, dilalui sekitar 90.000 kapal per tahun. Namun, Kepri baru menikmati sekitar 5 persen dari total potensi ekonomi jalur tersebut.

Ia menyebut, perbandingan ini menjadi motivasi tersendiri. “Singapura mencatat 35–40 juta TEUs per tahun, Malaysia 15 juta TEUs di Pelabuhan Tanjung Pelepas, sementara Batam baru mencapai 650 ribu TEUs. Target kita, 1 juta TEUs pada 2027,” ujarnya penuh optimisme.

Ekonomi Membaik, Pengangguran Menurun

Wagub juga menyoroti capaian positif di bidang ketenagakerjaan. Angka pengangguran terbuka Kepri kini menurun menjadi 6,60 persen, berkat kolaborasi erat antara pemerintah, KADIN, dan pelaku usaha.

“Capaian ini menandakan ekonomi Kepri semakin stabil dan terkendali. Kami akan terus memberikan stimulus nonfiskal dengan mempercepat proses perizinan investasi agar lebih mudah dan efisien,” katanya.

Selain itu, Nyanyang mendorong penerapan kolaborasi pentahelix kerja sama antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media—untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

KADIN dan Pemerintah: Dua Sayap Pembangunan

Sebagai penutup, Wagub mengajak KADIN Kepri untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam membuka peluang investasi dan memperkuat daya saing daerah.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Rapat Pimpinan Provinsi KADIN Kepulauan Riau Tahun 2025 secara resmi saya nyatakan dibuka,” ucapnya yang disambut tepuk tangan meriah para peserta.

Ruang rapat pun bergemuruh oleh semangat baru. Para pelaku usaha dan pemerintah sepakat untuk mengayuh bersama, menatap masa depan ekonomi Kepri yang lebih tangguh, terbuka, dan berdaya saing global. (bs)

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *