Generasi Muda Harus Bijak dan Beretika di Era AI
Pesan Wali Kota Batam Disampaikan Kepala Diskominfo di Rakornas IAII Kepri

BATAM, katasiber – Suasana Aula Gedung Utama Politeknik Negeri Batam, Jumat (7/11), tampak hidup sejak pagi. Ratusan mahasiswa teknik informatika dan peserta daring dari berbagai daerah menyimak dengan antusias Seminar Nasional Sisfotek 9 yang digelar Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) Nusantara Provinsi Kepulauan Riau.
Di tengah semangat muda yang dipenuhi rasa ingin tahu terhadap kemajuan teknologi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batam, Rudi Panjaitan, tampil membawa pesan khusus dari Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. Pesan itu sederhana namun sarat makna: “Jadilah generasi yang tidak hanya cakap digital, tapi juga beretika dan beradab dalam bermedia.”
“Kecerdasan artifisial atau AI membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, perkembangan ini harus diimbangi dengan integritas komunikasi yang menjunjung adab, moral, dan tanggung jawab,” ujar Rudi di hadapan peserta.
Nada suaranya tenang, tapi tegas. Ia menyampaikan bahwa Batam sebagai kota industri dan digital terus mendorong warganya agar mampu mengimbangi kemajuan teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan. Literasi digital, katanya, bukan hanya soal memahami teknologi, tetapi juga bagaimana menggunakannya secara bertanggung jawab.
“Teknologi secanggih apa pun tetap harus berpihak pada kemanusiaan,” tambahnya.
Dalam forum tersebut, Rudi juga menyoroti besarnya peluang ekonomi digital Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kominfo, nilai ekonomi digital nasional telah menembus USD 90 miliar dan diproyeksikan naik menjadi USD 360 miliar pada 2030. Namun, ia mengingatkan, potensi itu hanya bisa diraih jika generasi muda berperan aktif membangun peradaban digital yang positif.
“Anak muda adalah motor utama perubahan. Kalau mereka menggunakan teknologi dengan benar, bangsa ini akan melesat lebih cepat,” ujarnya.
Selain Rudi, seminar menghadirkan pembicara nasional dan internasional, seperti Prof. Dr. Ir. Arif Wibowo, M.Kom. dari Universitas Budi Luhur Jakarta, dan Prof. Dr. Mohamad Zaky bin Noh dari Universitas Tun Hussein Onn, Malaysia. Keduanya mengulas pentingnya penguatan sumber daya manusia di tengah era transformasi digital berbasis kecerdasan buatan.
Acara turut dihadiri Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Dirjen Penempatan Kementerian P2MI, serta Ketua Umum IAII Nusantara Ir. Hariyono, ST., M.Kom.
Kehadiran tokoh-tokoh tersebut menegaskan bahwa penguasaan teknologi kini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Menutup pemaparannya, Rudi mengingatkan bahwa dunia kerja ke depan akan berubah drastis. Mengutip data World Economic Forum, pada 2030 nanti akan tercipta 170 juta jenis pekerjaan baru, sementara 92 juta pekerjaan lama akan tergantikan oleh otomatisasi.
“Jangan takut dengan kemajuan teknologi. Kuasai, pahami, dan gunakan untuk kebaikan. Dunia butuh generasi muda yang berani, berilmu, dan berintegritas,” tutupnya disambut tepuk tangan peserta.
Dalam suasana yang penuh inspirasi itu, pesan moral Amsakar Achmad melalui Kepala Diskominfo menjadi pengingat: kemajuan teknologi tanpa nilai kemanusiaan hanyalah kemajuan yang hampa. Dan di tengah derasnya arus digitalisasi, Batam ingin melahirkan generasi muda yang cerdas secara intelektual sekaligus matang dalam etika digital. (*)


