TANJUNGPINANG

Hujan, Semangka, dan Kopi di Pondok Petani: Cerita Hangat Letjen Kunto di Dompak

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I), Letjen TNI Kunto Arif Wibowo, saat panen semangka bersama pak Agus, petani semangka, Minggu (2/11/2025).f-ist untuk katasiber.

TANJUNGPINANG, katasiber — Setelah beberapa hari menjalani kunjungan kerja di Provinsi Bangka Belitung, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I), Letjen TNI Kunto Arif Wibowo, memilih menghabiskan waktu liburnya dengan cara yang sederhana namun bermakna, turun langsung ke lahan pertanian binaannya di Dompak, Tanjungpinang.

Minggu sore (2/11/2025) cuaca terasa mendung. Tanah bekas tambang bauksit di Dompak yang kini disulap menjadi hamparan hijau tanaman semangka tampak subur dan siap panen.

Di lahan milik Pak Agus, seorang petani setempat, Pak Kunto datang tanpa seragam kebesaran. Ia hanya mengenakan pakaian sipil santai, topi lapangan, dan senyum ramah yang menular ke semua orang di sekitar.

“Wah, besar-besar ya hasil panennya,” ucapnya sambil mengangkat satu buah semangka yang ukurannya hampir sepelukan orang dewasa. Raut wajahnya memancarkan rasa bangga dan bahagia.

Para petani yang berada di lokasi pun tampak semringah. Tidak setiap hari mereka bisa bekerja di sawah dan kebun bersama seorang jenderal bintang tiga. Namun di lahan ini, semua terasa setara tak ada jarak antara panglima dan rakyat.

Lahan pertanian semangka itu merupakan bagian dari program binaan Pangkogabwilhan I dalam mendukung ketahanan pangan nasional, sekaligus bentuk pemanfaatan lahan eks tambang bauksit agar kembali produktif.

“Ini salah satu contoh bahwa tanah yang dulunya dianggap rusak atau mati, ternyata bisa hidup lagi kalau kita mau berusaha,” ujar salah seorang petani dengan nada penuh syukur.

Tak lama setelah panen usai, awan gelap menggantung di langit Dompak. Hujan deras pun turun tiba-tiba.

Panglima Kunto dan para petani segera berlarian mencari tempat berteduh di pondok sederhana milik Pak Yadi, petani yang juga ikut menggarap lahan binaan.

Di dalam pondok yang sederhana itu, mereka duduk bersama sambil menyeruput kopi panas dan menikmati ubi rebus yang disuguhkan tuan rumah.

Suasana terasa akrab dan penuh canda. Tak ada formalitas, hanya kebersamaan yang hangat antara seorang jenderal dan rakyatnya.

“Sudah sering ke kebun sini, tapi baru kali ini hujan deras sekali,” ujar salah satu anggota rombongan Panglima sambil tersenyum.

Bagi warga Dompak, kehadiran Letjen Kunto bukan hanya soal semangat ketahanan pangan, tetapi juga teladan tentang kerendahan hati dan kedekatan seorang pemimpin terhadap rakyat kecil.

Bagi Panglima Kunto sendiri, turun langsung ke lahan dan melihat hasil kerja petani menjadi bentuk nyata dari komitmen TNI dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Kalau pangan kita kuat, rakyat sejahtera, negara juga pasti tangguh,” ujarnya pada kesempatan berbeda.

Ketika hujan mulai reda, Kunto berpamitan kepada para petani. Namun tawa dan semangat yang ditinggalkannya di kebun Dompak itu akan terus membekas seperti jejak langkah di tanah merah yang perlahan kembali hijau. (bs)

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *