OLAHRAGA

Harapan Mantan Atlet Dayung: Dragon Boat Race Hidup Kembali di Tanjungpinang

TANJUNGPINANG – Semangat kebangkitan tradisi bahari di Kepulauan Riau melalui ajang Sea Eagle Boat Race di Batam ternyata ikut menggugah hati para mantan atlet dayung di Kota Tanjungpinang.

Mereka berharap denyut olahraga dan budaya bahari yang dulu sempat gemilang bisa kembali bergema di ibu kota provinsi.

Salah satu di antaranya adalah Sasjoni, mantan atlet dayung perahu naga Tanjungpinang yang pernah berlaga di berbagai kejuaraan Dragon Boat Race di Padang (Sumatera Barat) dan Belakangpadang (Batam) pada periode 2004–2009.

Dengan nada penuh kenangan, ia menceritakan masa-masa di mana tim dayung Tanjungpinang pernah menjadi kebanggaan daerah.

“Dulu kami membawa nama Kota Tanjungpinang dalam ajang-ajang besar antardaerah. Sekarang sudah saatnya tradisi itu dihidupkan kembali. Akan indah sekali jika Dragon Boat Race bisa kembali digelar di Alun-Alun Tepi Laut, Taman Gurindam 12,” ujar Sasjoni, penuh harap.

Bagi Sasjoni, Dragon Boat Race bukan sekadar lomba adu cepat di atas air, tetapi juga simbol persatuan, disiplin, dan kekompakan yang merekatkan masyarakat pesisir. Ia meyakini, jika kegiatan ini digelar kembali, dampaknya akan terasa luas dari sektor olahraga, pariwisata, hingga ekonomi kreatif masyarakat lokal.

“Kegiatan seperti ini bukan hanya menghidupkan semangat olahraga dan kebersamaan, tapi juga menggairahkan pariwisata dan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dapat memasukkan kegiatan Dragon Boat Race dalam agenda pariwisata tahun 2026. Langkah ini, katanya, bisa menjadi wujud nyata komitmen pemerintah kota dalam menghidupkan budaya bahari dan olahraga tradisional Melayu di ibu kota provinsi.

Kini, di tengah geliat Batam menghidupkan kembali Sea Eagle Boat Race, harapan para mantan atlet seperti Sasjoni menjadi gema yang patut didengar sebuah panggilan untuk membangkitkan kembali semangat bahari Tanjungpinang, kota yang sejak lama dikenal sebagai jantung maritim Melayu di selatan Selat Singapura. (bs)

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *