BATAM

Ombak Kembali Berdebur, Batam Hidupkan Lagi Sea Eagle Boat Race Setelah 12 Tahun Terhenti

BELAKANGPADANG – Pagi di perairan Elang-Elang, Belakangpadang, terasa berbeda akhir November nanti. Riuh suara mesin perahu akan kembali membelah ombak, menggema di antara pulau-pulau kecil yang mengitari Batam.

Setelah dua belas tahun vakum, Batam International Sea Eagle Boat Race akhirnya kembali digelar membawa nostalgia, kebanggaan, dan semangat maritim yang sempat meredup.

Selama hampir satu dekade lebih, masyarakat pesisir Belakangpadang hanya bisa mengenang gemuruh sorak penonton di tepian pantai, aroma garam laut bercampur oli perahu, dan kebanggaan menyaksikan tim-tim lokal berlaga memperebutkan supremasi di laut biru. Kini, semua itu akan terulang kembali pada 28–30 November 2025.

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyebut kembalinya Sea Eagle Boat Race sebagai momentum kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama di wilayah hinterland.

“Kami ingin menghidupkan kembali semangat maritim yang menjadi ciri khas Batam. Melalui Sea Eagle Boat Race, kita tidak hanya menonjolkan olahraga air, tetapi juga memperkuat kebersamaan dan kebanggaan masyarakat terhadap potensi maritim daerah,” ujar Amsakar, Kamis (30/10/2025).

Lebih dari sekadar kompetisi, ajang ini menjadi wadah pelestarian budaya bahari yang telah lama menjadi bagian dari identitas masyarakat Batam.

Di balik deru mesin dan semangat kompetisi, tersimpan nilai gotong royong, solidaritas, dan semangat persaudaraan khas masyarakat pesisir.

Tahun ini, panitia menyiapkan total hadiah Rp164 juta untuk dua kategori: umum putra dan OPD atau instansi Kota Batam putra.

Namun bagi warga, hadiah bukanlah tujuan utama. Kembalinya event ini sudah menjadi kebahagiaan tersendiri.

Tokoh masyarakat Belakangpadang, Kisno, mengaku antusias menyambut kembalinya perlombaan legendaris ini.

“Event ini sudah lama dinantikan. Kami siap membantu panitia agar Sea Eagle Boat Race sukses. Masyarakat sangat bangga bisa kembali menyambut tamu-tamu dari luar,” ujarnya.

Selain menumbuhkan kembali semangat bahari, ajang ini juga diharapkan menjadi magnet wisata baru.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar lomba perahu cepat, melainkan pesta rakyat yang menghidupkan denyut pariwisata Batam.

“Ke depan, kami akan mendaftarkan Sea Eagle Boat Race sebagai salah satu event nasional. Alhamdulillah, penyelenggaraan tahun ini telah mendapat restu dari Bapak Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan DPRD Batam,” ujarnya optimistis.

Sea Eagle Boat Race bukan hanya soal siapa yang tercepat menembus ombak, tetapi tentang bagaimana Batam meneguhkan kembali identitasnya sebagai kota maritim yang hidup dari laut, bernafas dengan laut, dan tumbuh bersama laut.

Dan ketika perahu-perahu itu melaju kencang menantang ombak akhir November nanti, bukan hanya suara mesin yang akan bergemuruh di perairan Belakangpadang tetapi juga semangat dan kebanggaan masyarakat Batam yang kembali berdebur bersama ombak. (bs)

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *