BINTANTANJUNGPINANG

Langka Tapi Nyata, Harga Pupuk Subsidi Justru Turun, Petani Tanjungpinang dan Bintan Senyum Lebar

Salah satu petani semamgka saat melihat tanaman semangkanya.f-ist/untuk katasiber

BINTAN — Senyum para petani di Bintan dan Tanjungpinang kian merekah belakangan ini. Kabar baik datang dari pemerintah pusat: harga pupuk bersubsidi resmi turun hingga 20 persen.

Kebijakan ini disebut sebagai langkah konkret untuk meringankan beban petani sekaligus meningkatkan produktivitas sektor pertanian nasional.

Bagi para petani di lapangan, kabar itu bukan sekadar angka di atas kertas. Ia hadir seperti udara segar setelah musim panjang menanggung biaya produksi yang terus naik.

“Alhamdulillah, harga pupuk turun 20 persen, sangat bermanfaat bagi kami sebagai petani,” ucap Katimun, Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya Tanjungpinang, dengan wajah berseri.

Katimun bercerita, kini akses pupuk subsidi di Tanjungpinang semakin mudah. Para petani cukup mengajukan permohonan kuota melalui Dinas Pertanian setempat.

“Kalau dulu agak ribet, sekarang prosesnya lebih cepat dan terkoordinasi,” katanya.

Sementara itu, Suroso, Sekretaris Kelompok Tani Milenial Kreatif, turut menyambut hangat kebijakan tersebut. Ia menuturkan, penurunan harga pupuk sangat membantu petani muda, terutama mereka yang menanam ubi kayu, yang kini juga masuk dalam daftar tanaman pangan penerima subsidi pupuk.

“Kita yang menanam ubi kayu jadi terbantu, apalagi dengan adanya penurunan harga pupuk bersubsidi,” ujarnya, Kamis (30/10).

Menurut Suroso, bukan hanya harga yang turun, sistem distribusi pupuk pun kini lebih efisien. Kalau sebelumnya mereka harus menempuh jarak ke gudang pupuk di Tanjungpinang, kini pupuk langsung diantar ke sekretariat kelompok tani mereka di Kampung Sungai Jeram.

“Sebelumnya kami harus mengambil ke gudang, tapi sekarang diantar langsung ke tempat kami,” tambahnya. Bagi petani kecil, kebijakan sederhana ini sangat berarti — menghemat waktu, tenaga, dan ongkos transportasi.

Pemkab Bintan Dorong Pengawasan Bersama

Dari sisi pemerintah daerah, Wakil Bupati Bintan, Deby Maryanti, menyambut baik langkah pemerintah pusat ini. Ia menyebut penurunan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen sebagai sejarah baru dalam dunia pertanian Indonesia.

“Alhamdulillah, ini pertama kali dalam sejarah pertanian Indonesia harga pupuk subsidi turun. Harus kita kawal bersama agar kebijakan ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh petani,” ujar Deby saat bertemu masyarakat di Lapangan Voli, Gesek. (ns)

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *