NASIONAL

Makin Diperhitungkan, Jujitsu Naik Kelas Jadi Cabor Elit

PBJI Siapkan SDM dan Sistem untuk Perkuat Prestasi Nasional

KUDUS – Satu lagi babak baru dalam perjalanan olahraga bela diri Indonesia. Cabang olahraga Jujitsu kini resmi masuk dalam deretan cabang olahraga (cabor) elit yang mendapat prioritas dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.

Kabar membanggakan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI), Dedy Triharjanto, saat menghadiri Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 di Kudus, 23–25 Oktober 2025.

“Cabor Jujitsu kini menjadi salah satu cabor elit. Artinya, olahraga bela diri prestasi ini telah menjadi prioritas dan perhatian Kemenpora,” ujar Dedy penuh semangat.

Ia menegaskan, pengakuan ini bukan muncul tiba-tiba. PBJI telah membuktikan kiprah dan konsistensinya melalui berbagai ajang bergengsi, baik nasional maupun internasional. “Jujitsu selalu diikutsertakan dalam berbagai agenda penting Kemenpora maupun KONI. Ini menjadi bukti nyata kepercayaan terhadap perkembangan Jujitsu di tanah air,” katanya.

Dari PON hingga Asian Games

Pada ajang PON Beladiri Kudus 2025, Jujitsu menjadi satu dari 10 cabor bela diri yang dipertandingkan, dengan total 15 nomor pertandingan—jauh lebih banyak dibandingkan PON XXI/2024 Aceh–Sumut yang hanya mempertandingkan delapan nomor.

“Ini menunjukkan perkembangan signifikan dari sisi pembinaan dan partisipasi,” ujar Dedy.

Di bawah naungan PBJI, Jujitsu Indonesia telah menorehkan jejak mengesankan. Olahraga ini dua kali tampil di Asian Games, tiga kali di SEA Games, satu kali di PON, dan kini juga berpartisipasi di Asian Youth Games. Tak hanya itu, atlet-atlet Jujitsu Indonesia juga rutin mengikuti kejuaraan internasional dan pulang membawa medali.

Keikutsertaan Jujitsu dalam PON Beladiri Kudus 2025 juga dinilai mampu mendorong perkembangan cabang ini di berbagai daerah.

“Saat ini Pengprov Jujitsu sudah ada di 25 provinsi, dan kami optimistis jumlah ini akan terus bertambah,” tambah Dedy.

Menurutnya, kunci kemajuan Jujitsu Indonesia adalah kolaborasi solid antara pengurus pusat dan daerah, serta peran aktif sayap organisasi PBJI seperti Komite Wasit Nasional (KWN).

KWN: Menjaga Integritas, Meningkatkan Kualitas

Dalam rangkaian PON Beladiri di Kudus, Komite Wasit Nasional (KWN) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang dilaksanakan pada Kamis (22/10/2025).

Kegiatan ini diselaraskan dengan pelantikan pengurus baru KWN periode 2025–2029, yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PBJI Dedy Triharjanto didampingi Sekjen PBJI Ahmad Fakhrizal.

“Rakornas kali ini sengaja kita sejalankan dengan agenda PON Beladiri,” ujar Ketua KWN, Yuni Rukmawati.

Ia menegaskan, KWN berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kualitas wasit jujitsu di Indonesia melalui berbagai pelatihan, sertifikasi, dan sarasehan.

Menurut Yuni, profesionalisme wasit menjadi salah satu kunci terciptanya ekosistem olahraga yang sehat.

“Prestasi atlet memang tidak secara langsung ditentukan oleh wasit, namun keputusan wasit dalam memimpin pertandingan akan berpengaruh terhadap performa dan semangat atlet di jenjang berikutnya,” jelas perempuan yang juga anggota TNI AU ini.

Yuni menjelaskan, sistem sertifikasi wasit kini telah distandarkan: lisensi A untuk tingkat nasional, lisensi B untuk provinsi, dan lisensi C untuk kabupaten/kota.

“Semua pertandingan resmi PBJI wajib dipimpin oleh wasit bersertifikasi. Ini untuk menjaga integritas dan kualitas pertandingan,” tegasnya.

Sarasehan dan Penguatan SDM

Usai Rakornas, KWN juga menggelar Sarasehan Wasit Nasional, yang menjadi ruang pembelajaran sekaligus penyegaran pengetahuan tentang aturan pertandingan terkini.

Lima kategori pertandingan dikupas tuntas, yakni Jiujitsu/Newaza, Fighting System, Contact Jujitsu, Show System, dan Duo Show masing-masing menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya.

“Wasit profesional bukan hanya penegak aturan, tapi juga penjaga sportivitas dan keselamatan atlet,” tutur Yuni. Ia menambahkan, peran KWN tak hanya di bidang perwasitan, tapi juga mendukung peningkatan SDM pelatih melalui berbagai pelatihan nasional yang diinisiasi PBJI bersama Kemenpora.

Jujitsu, Dari Arena ke Arah Kemajuan

Pengakuan Jujitsu sebagai cabor elit menjadi bukti bahwa kerja keras para pengurus, atlet, dan pelatih selama ini tak sia-sia.

PBJI kini terus berbenah, membangun sistem pembinaan berkelanjutan, memperkuat struktur organisasi daerah, dan menjaga sinergi dengan pemerintah.

“Ini bukan sekadar prestasi organisasi, tapi momentum untuk terus melangkah maju. Kami ingin menjadikan Jujitsu Indonesia disegani di level dunia,” pungkas Dedy Triharjanto optimistis.

Dengan semakin kuatnya fondasi pembinaan dan dukungan kelembagaan, Jujitsu kini bukan lagi sekadar olahraga bela diri melainkan simbol ketangguhan, disiplin, dan dedikasi menuju kejayaan olahraga Indonesia. (*)

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *