Keringat, Irama, dan Kemenangan: Kisah Anak SDN 003 Bintan Timur di BMC 2025

BINTAN — Minggu pagi di Lapangan Antam Kijang, Kecamatan Bintan Timur, terasa berbeda. Dentuman bass drum berpadu dengan derap langkah para pemain drumband memecah udara. Di tengah sorotan mata penonton, barisan seragam biru muda dari Gema Bahana Sdanta SDN 003 Bintan Timur tampil penuh percaya diri.
Siapa sangka, di balik wajah-wajah mungil itu tersimpan semangat luar biasa. Ketika lomba usai, nama “Gema Bahana Sdanta” berkali-kali dipanggil ke atas panggung. Enam kali tepatnya — untuk menerima enam piala sekaligus di ajang Bintan Marching Championship (BMC) V 2025.
Prestasi mereka membanggakan:
Juara 1 Junior Street Parade
Juara 1 Junior Concert
The Best Junior Drum
The Best Junior Colour Guard
The Best Mayoret
The Best Perkusi
“Tahun ini luar biasa. Anak-anak membuktikan bahwa kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil,” ujar Anto Kurniawan, Ketua Paguyuban Drumband Gema Bahana Sdanta, dengan mata berbinar.
Ia bercerita, tim yang dibentuk tahun 2022 ini bukanlah pendatang baru di dunia drumband. Mereka sudah beberapa kali mengharumkan nama sekolah, seperti meraih Juara 2 Street Parade di Kijang dan Juara 1 Street Parade di Kawal. Tapi kemenangan kali ini terasa berbeda.
“Persiapannya tiga bulan penuh, dari Agustus sampai Oktober. Mereka latihan hampir setiap hari sepulang sekolah. Panas, hujan, lelah — semua dilalui dengan senyum,” kata Anto, dilansir batampos.
Salah satu peserta, Nadia, siswi kelas 5 yang menjadi mayoret, mengaku bangga bisa membawa nama sekolahnya naik podium tertinggi. “Awalnya gugup banget, tapi waktu tampil kami cuma ingat pesan pelatih: tampilkan dengan hati,” ujarnya sambil tersenyum malu-malu.
Sementara itu, Fiven Sumanti, Ketua Dewan Penasehat Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Bintan), mengapresiasi semangat dan kualitas peserta yang terus meningkat dari tahun ke tahun. “Ada 50 grup dari Bintan, Tanjungpinang, dan Batam yang ikut tahun ini. Hadiah totalnya Rp75 juta — dan tahun depan kami akan naikkan jadi Rp100 juta,” ungkapnya.
Tak hanya piala dan hadiah uang, para juara juga akan mendapatkan pembinaan khusus melalui Marching School, dengan pelatih berkompeten untuk memperkuat kemampuan teknis dan artistik mereka.
Bagi anak-anak Gema Bahana Sdanta, kemenangan ini bukan sekadar soal piala. Ini tentang disiplin, kekompakan, dan rasa percaya diri yang tumbuh bersama setiap hentakan drum dan langkah kaki di lapangan.
“Yang penting bukan hanya jadi juara,” ujar Anto menutup. “Yang lebih penting, mereka belajar arti kerja keras dan kebersamaan.”
Di bawah langit sore Bintan, suara drum mereka mungkin sudah berhenti — tapi gema semangatnya masih terasa. Mengajarkan bahwa musik, seperti hidup, paling indah ketika dimainkan bersama. (bs)


