Malam Hangat di Kebun Dompak, Letjen Kunto Arief Wibowo Nobar Bola Bareng Petani

TANJUNGPINANG, katasiber— Udara sore itu terasa sejuk di kawasan pertanian Dompak, Senin (13/10/2025).
Meski sempat tampak mendung karena awan cumulonimbus (CB) melintas di atas langit, hujan urung turun.
Petani sempat mengira hujan akan mengguyur, namun ternyata hanya awan lewat — mungkin hujan justru turun di wilayah lain di Tanjungpinang.
Di tengah suasana yang tenang itu, kejutan datang. Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I), tiba-tiba hadir di tengah-tengah para petani.
Kedatangannya yang mendadak disambut hangat wajar, sebab hubungan jenderal bintang tiga ini dengan petani Dompak memang terbilang dekat.
Ia dikenal sering duduk dan berbincang santai bersama mereka setiap kali berkunjung ke Tanjungpinang.

Meski Letjen Kunto berkantor di Dompak dan tinggal di rumah dinas di sana, wilayah kerjanya mencakup area luas: seluruh Pulau Sumatera, sebagian Kalimantan, serta daerah Banten dan DKI Jakarta termasuk Mabes TNI sebagai kantor utamanya.
Namun, di sela kesibukannya yang padat, ia tak sungkan meluangkan waktu untuk menyapa para petani binaannya.
Kebun yang ia kunjungi petang itu ditanami aneka tanaman: kacang panjang, tomat, kedelai, kacang tanah, kemangi, mentimun, cabai, pepaya, semangka, hingga sayuran hijau lainnya. Setelah meninjau lokasi pertanian, Letjen Kunto melanjutkan silaturahmi di sebuah rumah pos pertanian.
Di sana, bersama para petani dari Kelompok Tani Harapan Jaya dan Maju Mapan, ia berbincang santai sambil menikmati kopi dan teh. Suasana makin hidup dengan bunyi jangkri yang bersahut-sahutan, menciptakan nuansa alami nan akrab.
Ternyata, malam itu juga ada agenda istimewa, nonton bareng pertandingan persahabatan internasional antara Timnas Indonesia U23 melawan India di Stadion Madya, Jakarta.
Letjen Kunto, yang ternyata punya hobi sepak bola, tak melewatkan kesempatan nobar bersama petani.
“Waktu SMA dulu di Jakarta, saya striker sekolah,” ungkapnya, tersenyum. Ia bahkan sering diajak bertanding di luar sekolah oleh teman-temannya, hobi yang ternyata masih lekat hingga kini.
Nobar makin meriah saat semangka segar hasil panen petani disajikan. Tak lama kemudian, nasi pecel lele dan ayam penyet datang, menambah nikmat malam kebersamaan itu.
Angin sepoi-sepoi khas lahan terbuka membuat suasana makan malam terasa semakin hangat dan akrab.
Di tengah pertandingan yang berakhir imbang 1-1 itu, Letjen Kunto juga menyampaikan berbagai nasihat kepada para petani.
Banyak dari mereka mengaku sangat terkesan bisa bertemu langsung dengan sosok perwira tinggi yang merakyat.
“Saya biasanya hanya lihat beliau di televisi. Sekarang bisa ketemu langsung, ngobrol, bahkan foto bareng,” kata salah seorang petani dengan mata berbinar.
Malam pun larut. Setelah pertandingan selesai dan makan malam usai, Letjen Kunto pamit kepada para petani.
“Izin, Pak Yadi dan Pak Katimun, serta Bapak-Bapak semua, saya pamit pulang,” ucapnya sambil bersalaman, sebelum kembali ke rumah dinasnya.
Meski singkat, momen hangat itu meninggalkan kesan mendalam. Bagi para petani, malam itu bukan sekadar nobar atau makan malam biasa tetapi pertemuan istimewa dengan seorang pemimpin yang sederhana dan peduli. (bs)