BATAM

BP Batam Genjot Ekonomi Lewat Manufaktur, Data Center, dan Energi Terbarukan

BATAM,, katasiber— Badan Pengusahaan (BP) Batam menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekonomi Batam dengan mengandalkan tiga sektor strategis: manufaktur, pusat data (data center), dan energi baru terbarukan (EBT).

Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menyampaikan bahwa sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung ekonomi Batam, menyumbang sekitar 56–60 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

“Manufaktur masih menjadi unggulan, namun kini kita juga mendorong sektor data center dan energi terbarukan untuk menciptakan lompatan ekonomi baru,” ujar Amsakar dalam forum silaturahmi wartawan bersama pimpinan BP Batam, Selasa (7/10/2025).

Data Center Jadi Primadona Baru

Menurut Amsakar, data center kini menjadi sektor primadona karena nilai investasinya yang sangat besar dan potensinya menjadikan Batam sebagai pusat penyimpanan data internasional.

“Kalau Batam bisa menjadi hub data, maka arus informasi dari Australia, Malaysia, Singapura, dan negara lain bisa terkonsentrasi di sini. Dampaknya sangat signifikan bagi ekonomi,” jelasnya.

Meski padat modal dan bukan padat karya, data center dinilai memiliki multiplier effect tinggi, termasuk pada peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pengelolaan air.

Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, mengungkapkan bahwa industri data center memang menyerap banyak air, namun hal itu turut meningkatkan pendapatan negara.

“PNBP kita saat ini sudah mencapai dua triliun lebih, dan data center berkontribusi di sektor itu,” katanya.

Energi Terbarukan dan Optimalisasi Aset

Selain itu, BP Batam juga menaruh perhatian besar pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Saat ini, lima proposal proyek energi terbarukan telah masuk, dan dua di antaranya tengah dalam tahap tindak lanjut serius.

“Energi terbarukan ini prospektif sekali dan masuk dalam fokus kami untuk pembangunan jangka panjang,” ujar Amsakar.

Dalam menghadapi keterbatasan lahanyang tersisa hanya sekitar 100 hektare BP Batam kini memfokuskan pembenahan ke pelabuhan dan bandara, termasuk mengevaluasi saham dan kontrak kerja sama.

“Kami ingin pelabuhan bisa kembali menjadi aset penuh BP Batam, dan pengelolaan bandara dilakukan sesuai aturan tanpa melanggar kontrak kerja sama internasional,” jelas Li Claudia.

Menuju Batam sebagai Hub Digital dan Logistik Asia Tenggara

Melalui penguatan di tiga sektor utama
manufaktur, data center, dan EBT serta pembenahan infrastruktur transportasi dan logistik, BP Batam optimistis mampu membawa Batam menuju era ekonomi baru yang berdaya saing tinggi, berkelanjutan, dan menjadi hub digital dan logistik Asia Tenggara. (bs)

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *