OPINI

23 Tahun Kepulauan Riau, Olahraga Masih “Terseok” karena Minim Sarana Prasarana

Abas (kiri) menerima piala bergilir dari salah satu petinggi PLN Batam, untuk kembali dipertandingkan cabang futsal antar media se-Kepri,saat itu.f-dok.

Oleh: Abas, mantan Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Tanjungpinang

TANJUNGPINANG – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) genap berusia 23 tahun pada 24 September 2025, lalu.

Dalam usia yang semakin matang ini, sudah sewajarnya Kepri menunjukkan taringnya dalam berbagai aspek pembangunan termasuk bidang olahraga.

Namun kenyataan di lapangan masih jauh dari harapan, terkhusus sektor olahraga.

Sarana dan prasarana olahraga di Kepri masih minim, dan ironisnya, hal ini berlangsung tanpa ada pembangunan sarana olahraga maupun perbaikan signifikan selama bertahun-tahun.

Sebagai sekretaris SIWO (Seksi Wartawan Olahraga) PWI Kepri, Abas melihat langsung betapa atlet-atlet kita di daerah terus berjuang dengan fasilitas seadanya.

Banyak yang berlatih di lapangan terbuka tanpa perlindungan dari cuaca, peralatan yang tidak standar, bahkan ada yang menggunakan fasilitas milik swasta, bahkan atlet tersebut harus bayar agar bisa latihan.

Padahal, Kepri bukan provinsi miskin potensi. Di Batam, dikenal sebagai kota industri. Bahkan Batam lokomotif ekonomi nasional.

Natuna dan Anamabas, dikenal dengan daerah minyak dan gas. Bintan dikenal dengan sektor pariwisatanya. Ada kawasan wisata Lagoi dan Nikoi yang mendunia.

Batam,Tanjungpinang, hingga Natuna, ada banyak bibit-bibit atlet yang menunjukkan prestasi baik di tingkat regional maupun nasional.

Namun prestasi tanpa dukungan infrastruktur hanyalah keberuntungan sesaat.

Tanpa pembinaan yang konsisten, dan tanpa fasilitas yang layak, sulit bagi Kepri bersaing secara konsisten di ajang nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) atau Kejurnas.

Prestasi atlet Kepri dikancah nasional seperti PON, masih belum banyak bicara. Kepri pertama kalinya mengikuti PON, yakni PON Kalimantan Timur tahun 2008 lalu.

Kemudian, PON Riau 2012, PON Jawa Barat 2016. Lalu, PON Papua tahun 2020 lalu dan PON Aceh-Sumut 2024, lalu. Namun, prestasinya belum bisa tembus 10 besar.

Bila, bandingkan dengan provinsi lain yang seumuran dengan Kepri. Banyak yang sudah memiliki stadion bertaraf nasional, pusat pelatihan terpadu, bahkan sistem rekrutmen atlet yang terencana.

Kepri? Kita bahkan belum punya sport center terpadu yang representatif.

Stadion Dompak pun, yang sejak awal digadang-gadang menjadi ikon olahraga Kepri, masih jauh dari kata ideal. Begitu juga dengan stadion Tumenggung Abdul Jamal di Batam.

Minimnya sarana prasarana ini juga berdampak langsung pada mental atlet dan pelatih.

Mereka merasa kurang dihargai, kurang diperhatikan. Tak sedikit yang akhirnya memilih hijrah ke provinsi lain yang lebih siap memfasilitasi mereka. Ini jelas menjadi kerugian besar bagi Kepri.

Sudah saatnya pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, benar-benar memberi perhatian khusus pada pengembangan olahraga.

Tidak cukup hanya datang saat seremoni pembukaan kejuaraan, atau memberikan sambutan saat pelepasan kontingen.

Yang dibutuhkan adalah aksi nyata, pembangunan fasilitas, pembinaan berkelanjutan, dan dukungan anggaran yang memadai.

Olahraga bukan sekadar ajang kompetisi. Ia adalah simbol semangat, identitas daerah, bahkan sarana diplomasi sosial.

Dalam konteks Kepri yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, olahraga juga bisa menjadi jembatan persahabatan lintas bangsa.

Kepri di usia 23 tahun masih punya waktu untuk berbenah. Namun jangan terus menunda.

Jika ingin melihat atlet-atlet Kepri berdiri di podium nasional dengan kepala tegak, maka pembangunan sarana dan prasarana olahraga harus menjadi prioritas.

Karena prestasi tidak lahir dari mimpi, tapi dari persiapan dan dukungan nyata.

Tahun 2027 mendatang, Kepri tuan rumah Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera. Ada 10 provinsi sebagai peserta.

Apakah Kepri bisa membangun venue yang standar nasional. Kita tunggu gebrakan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kepri. Dan, pembangunan sarana dan prasarana yang dibangun oleh bupati/walikota di Kepri. SALAM OLAHRAGA. ***

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *