TANJUNGPINANG

Diskominfo Kepri Gelar Sosialisasi dan Literasi Statistik Sektoral, Dorong Budaya Kebijakan Berbasis Data

KEPRI – Di tengah tantangan pembangunan yang semakin kompleks, data menjadi fondasi utama dalam merumuskan kebijakan publik yang tepat sasaran.

Kesadaran inilah yang mendorong Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kepulauan Riau menggelar Sosialisasi dan Literasi Statistik Sektoral di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Jumat (12/12).

Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan perangkat daerah, penggiat literasi, hingga mahasiswa ini dibuka oleh Sekretaris Diskominfo Kepri, James Pattikawa, mewakili Kepala Diskominfo Kepri, Hendri Kurniadi.

Sejak awal, acara ini ditegaskan sebagai langkah strategis untuk memperkuat kualitas penyelenggaraan statistik di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Dalam sambutannya, James menekankan bahwa statistik sektoral bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan instrumen penting dalam mewujudkan kebijakan publik yang berdampak nyata.

Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut dari hasil evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral tahun 2024, sekaligus penguatan komitmen Diskominfo Kepri melalui inisiatif “Dara Bijak” (Data Bicara, Kebijakan Berdampak).

“Melalui Dara Bijak, kami ingin mendorong budaya baru dalam pemerintahan, yaitu setiap kebijakan publik harus berbasis data yang lengkap, valid, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar James.

Ia menyampaikan, kebijakan yang dibangun di atas data berkualitas akan lebih tepat sasaran, efisien, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara riil. Karena itu, penguatan literasi data menjadi hal yang tidak bisa ditawar.

Lebih jauh, James menyoroti bahwa penyelenggaraan statistik sektoral merupakan bagian dari ekosistem besar yang melibatkan banyak pihak. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga akademisi, penggiat literasi, serta masyarakat luas.

“Partisipasi masyarakat menjadi jembatan penting untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap data yang berkualitas,” katanya.

Kehadiran mahasiswa dalam kegiatan ini pun mendapat apresiasi tersendiri. Menurut James, generasi muda memiliki peran strategis dalam membangun masa depan tata kelola data.

Dengan literasi data yang baik, mahasiswa diharapkan mampu menjadi sumber daya manusia yang kritis, melek data, serta mampu memanfaatkan data untuk riset dan analisis kebijakan.

Di sisi lain, perangkat daerah disebut memegang peran sentral dalam menghasilkan data yang terintegrasi sesuai prinsip

Satu Data Indonesia. Data yang tersusun rapi, terstandar, dan terorganisir akan sangat membantu proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembangunan.

“Data yang baik akan memudahkan kita melihat persoalan secara utuh, sekaligus mengukur capaian pembangunan secara objektif,” ungkap James.

Ia berharap sosialisasi dan literasi statistik sektoral ini tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial semata, melainkan menjadi momentum berkelanjutan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, memperbaiki tata kelola data, serta menumbuhkan budaya literasi data di seluruh lapisan masyarakat.

“Data adalah pondasi pembangunan. Jika data berbicara dengan benar, maka kebijakan yang diambil akan memberikan dampak yang baik bagi Provinsi Kepulauan Riau,” tutupnya.

Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari tiga narasumber, yakni Sekretaris Disdik Kepri Supardi, Sekretaris DKP Kepri Lao Ode M. Faisal, serta perwakilan BPS Kepri Utary Hafiza. Diskusi dipandu oleh Dwi Anggraini, Kepala Bidang Statistik dan Persandian Diskominfo Kepri.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut para Sekretaris OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Penggiat Literasi Kepri, serta mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). (Ky)

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *