Cuaca Ekstrem Ancam Ketahanan Pangan Kepri, Bobby Jayanto Minta Kebijakan Khusus

TANJUNGPINANG – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kepulauan Riau dalam beberapa waktu terakhir mulai berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.
Musim angin utara yang datang bersamaan dengan hujan lebat, angin kencang, serta gelombang laut tinggi, menyebabkan distribusi bahan kebutuhan pokok (sembako) ke sejumlah daerah, khususnya Tanjungpinang dan Bintan, mengalami gangguan.
Sebagai daerah kepulauan, Kepulauan Riau sangat bergantung pada transportasi laut. Sekitar 96 persen wilayah Kepri merupakan lautan, sementara daratan hanya 4 persen. Hampir seluruh kebutuhan pokok masyarakat didatangkan dari luar daerah, terutama melalui Batam. Ketika kondisi laut memburuk, distribusi pun tersendat.
Dampaknya mulai terasa di tengah masyarakat. Stok sembako di sejumlah pasar menipis, sementara hukum pasar pun tak terelakkan: harga cenderung naik.
Kondisi ini menjadi perhatian serius tokoh masyarakat Kepri sekaligus anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau daerah pemilihan Tanjungpinang, Bobby Jayanto. Ia menyebut, persoalan distribusi sembako tidak bisa dipandang sebagai urusan biasa, karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat banyak.
Bobby mengungkapkan, persoalan tersebut telah disampaikan langsung kepada Fauzi Amro, S.Pt., M.Si, Anggota DPR RI Fraksi NasDem yang juga merupakan mitra kerja Bea Cukai. Penyampaian itu berlangsung dalam suasana hangat saat pertemuan bersama keluarga besar DPD Himpunan Alumni IPB (HA IPB) Kepri di Gedung LAM Kota Tanjungpinang.
“Pak Fauzi Amro sudah bertemu dan berkoordinasi dengan Bea Cukai. Kami mendorong agar khusus untuk sembako diberikan kemudahan masuk ke Tanjungpinang dan Bintan, meskipun wilayah ini berada di luar kawasan FTZ. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujar Bobby Jayanto.
Menurut Bobby, selama ini distribusi sembako ke Tanjungpinang dan Bintan sangat bergantung pada pasokan dari Batam. Ketika jalur laut terganggu akibat cuaca ekstrem, maka keterlambatan distribusi tak terhindarkan.
Ia menambahkan, Fauzi Amro juga meminta agar Bea Cukai dapat bersikap lebih fleksibel dan responsif terhadap kondisi darurat seperti saat ini, agar pasokan sembako tetap terjaga.
“Kami juga meminta pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera mengambil kebijakan. Saat ini stok sembako memang mulai menipis di tengah masyarakat,” katanya.
Masuknya musim angin utara, lanjut Bobby, semakin memperberat situasi. Distribusi sembako dari luar Kepri berpotensi terus terhambat apabila cuaca ekstrem berlangsung dalam waktu lama.
“Kami berharap Bea Cukai dan pemerintah daerah dapat mengambil kebijakan yang cepat dan tepat, agar stok sembako tetap aman, apalagi menjelang perayaan keagamaan dan Tahun Baru,” harap Bobby yang juga Ketua DPD Partai NasDem Kota Tanjungpinang.
Selain menyoroti persoalan distribusi sembako, Bobby Jayanto juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi kondisi cuaca saat ini. Ia mengingatkan bahwa musim angin utara telah mulai masuk dan ditandai dengan cuaca yang tidak menentu.
“Cuaca sekarang tidak bisa diprediksi dengan mudah. Angin kencang, gelombang laut tinggi, dan curah hujan juga meningkat. Masyarakat harus tetap waspada,” ujarnya, Sabtu (13/12/2025).
Khusus bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan antarpulau, Bobby mengingatkan agar selalu memantau informasi cuaca dan mengikuti prakiraan dari BMKG sebelum berangkat.
“Meskipun angin utara ini fenomena tahunan dan sudah dikenal nelayan, tapi bagi masyarakat umum dan pengunjung yang datang ke Kepri tetap harus membaca kondisi cuaca. Jangan memaksakan perjalanan jika tidak memungkinkan,” katanya.
Ia berharap, dengan sinergi antara pemerintah daerah, Bea Cukai, dan kesadaran masyarakat, dampak cuaca ekstrem dapat ditekan, distribusi sembako tetap terjaga, dan keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama. (bas)


