Angin Utara Mulai Masuk, Cuaca Ekstrem Mengintai, Bobby Jayanto Minta Masyarakat Kepri Waspada

KEPRI – Memasuki penghujung tahun, alam Kepulauan Riau kembali menunjukkan karakternya sebagai wilayah kepulauan yang sangat bergantung pada kondisi cuaca.
Angin utara perlahan mulai masuk, membawa serta cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi, angin kencang, dan gelombang laut yang semakin meninggi. Situasi ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat, khususnya yang beraktivitas di wilayah perairan.
Sebagai provinsi kepulauan dengan komposisi wilayah laut mencapai 96 persen dan daratan hanya sekitar 4 persen, Kepulauan Riau memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap perubahan cuaca.
Aktivitas masyarakat mulai dari nelayan, pelayaran antarpulau, hingga mobilitas ekonomi sangat dipengaruhi kondisi laut dan angin.
Tokoh masyarakat Kepulauan Riau sekaligus anggota DPRD Kepri, Bobby Jayanto, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan seiring mulai masuknya musim angin utara yang dibarengi cuaca ekstrem.
“Cuaca saat ini tidak menentu. Angin kencang, gelombang laut mulai tinggi, dan curah hujan juga meningkat. Masyarakat harus benar-benar waspada,” ujar Bobby Jayanto, Sabtu (13/12/2025).
Menurutnya, meskipun fenomena angin utara merupakan siklus tahunan yang sudah dikenal, namun dampaknya tidak bisa dianggap sepele.
Perubahan intensitas angin dan gelombang yang terjadi setiap tahun bisa berbeda-beda, sehingga tetap berpotensi menimbulkan risiko keselamatan.
Ia menekankan, kewaspadaan menjadi kunci utama, terutama bagi masyarakat yang melakukan perjalanan laut antarpulau.
Baik nelayan, operator transportasi laut, maupun warga yang hendak bepergian, diminta untuk tidak mengabaikan informasi cuaca.
“Bagi masyarakat yang ingin bepergian antarpulau, sebaiknya selalu memantau kondisi cuaca dan membaca prediksi cuaca ke depan dari BMKG setempat,” katanya.
Bobby juga mengingatkan, tidak hanya masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan atau pendatang yang berkunjung ke Kepulauan Riau perlu memahami karakter cuaca wilayah maritim. Ketidaktahuan terhadap kondisi angin dan gelombang dapat berisiko membahayakan keselamatan.
“Meskipun angin utara adalah fenomena yang sudah diketahui nelayan, bagi masyarakat umum dan pengunjung yang datang ke Kepri, tetap harus memperhatikan kondisi cuaca sebelum beraktivitas,” jelasnya.
Ia berharap, dengan meningkatnya kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam memantau informasi cuaca, potensi kecelakaan laut maupun dampak buruk cuaca ekstrem dapat diminimalisir. Sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, serta instansi terkait seperti BMKG dinilai sangat penting dalam menjaga keselamatan bersama.
“Keselamatan adalah yang utama. Jangan memaksakan perjalanan jika cuaca tidak memungkinkan,” tutup Bobby Jayanto. (bas)


