BATAM

Groundbreaking Wakaf Rumah Qur’an Bersama Wali Kota: Harapan Baru dari Tiban Indah

BATAM, katasiber – Sore itu, aroma kopi Gedong Kopi Tiban Indah menyatu dengan semangat para pegiat wakaf yang duduk melingkar, membahas satu mimpi besar: berdirinya Wakaf Rumah Qur’an di atas tanah wakaf seluas 15 × 22 meter.

Di tempat sederhana namun penuh makna itulah Badan Wakaf Indonesia (BWI) Batam menyiapkan langkah bersejarah menjelang groundbreaking pada Sabtu, 22 November 2025, sebuah momentum penting yang dijadwalkan dihadiri langsung oleh Wali Kota Batam.

Pertemuan yang dipimpin oleh Ketua BWI Batam, H. Buralimar, terasa hangat namun penuh ketegasan. Didampingi sejumlah pengurus Ir. Moch. Arief, CWC, Syarifuddin, M.T, Abdul Majid, S.Sy, Massiara, S.E, serta Masnur, S.Ag, M.H—Buralimar menyampaikan kabar yang menambah optimisme seluruh peserta.
“Alhamdulillah, Wali Kota sudah memastikan hadir. Kita berharap Ibu Wakil Wali Kota Li Claudia juga dapat turut serta.

Ini bukan sekadar peletakan batu pertama, tapi penanda dimulainya gerakan wakaf produktif yang menggabungkan program Al-Qur’an dengan pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya.

Di hadapan pengurus BWI, konsultan CV. Almatra Buana, serta tokoh-tokoh masyarakat Tiban Indah, sang wakif Samsul Paloh menegaskan kembali niat tulusnya.

Tanah itu, katanya, bukan sekadar aset, melainkan amanah untuk melahirkan generasi Qur’ani yang mandiri, yang kelak tak hanya menghafal Al-Qur’an tetapi juga berdaya melalui pengelolaan usaha berbasis wakaf.

Seusai rapat, rombongan bergerak menuju lokasi tanah wakaf. Di sana, mereka meninjau batas lahan, menandai titik peletakan batu pertama, serta menyusun detail teknis: tenda, kursi, area tamu, hingga kebutuhan soundsystem. Atmosfernya sederhana, namun terasa denyut harapan yang besar.

Untuk menambah keberkahan, acara pada hari H nanti akan diawali khataman Qur’an oleh para santri sejak pagi. Berbagai unsur masyarakat akan diundang: Forkopimda, ormas-ormas Islam, MUI, para pengusaha, pemuda masjid, lembaga-lembaga Qur’an, hingga tokoh masyarakat Batam.

Pada momentum itu, BWI Batam juga akan menyerahkan piagam ucapan terima kasih kepada wakif sebagai simbol apresiasi atas kontribusinya.

Meski dana wakaf melalui uang baru terkumpul sekitar 5–10 persen dari total kebutuhan pembangunan, H. Buralimar menegaskan komitmen BWI Batam.

“Untuk menjaga kepercayaan wakif dan masyarakat, berapa pun dana yang masuk akan langsung disalurkan untuk pembangunan. Harus ada progres setiap bulan atau triwulan, transparan dan bisa dilihat semua pihak.”

Gerakan ini mendapat dukungan luas, mulai dari Sekdako Batam yang juga Ketua Dewan Pertimbangan BWI Batam, Kakankemenag, BWI Kepri, hingga ormas dan tokoh-tokoh masyarakat.

Di tengah pesatnya pembangunan Kota Batam, hadirnya Rumah Qur’an berbasis wakaf produktif ini diharapkan menjadi ruang lahirnya generasi yang bukan hanya cerdas dan berakhlak, tetapi juga berdaya dan mampu membangun peradaban.

Groundbreaking pada Sabtu nanti bukan sekadar prosesi seremonial. Ia adalah awal dari perjalanan panjang, perjalanan yang dimulai dari niat seorang wakif, disambut oleh para pegiat wakaf, dan didoakan oleh masyarakat Batam. Sebuah langkah kecil menuju mimpi besar: menjadikan wakaf sebagai kekuatan umat.

Jika ada bagian yang ingin ditambahkanmisalnya kutipan tambahan, suasana lokasi, profil wakif, atau angle yang lebih dramatis—beri tahu saya, akan saya perbaiki. (bs)

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *