RSJKO Bintan Tangani Pelajar dengan Gangguan Psikologis Akibat Pengaruh Media Sosial

BINTAN — Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Engku Haji Daud (EHD) Tanjunguban, Kabupaten Bintan, tengah menangani belasan pelajar yang mengalami gangguan perilaku dan psikologis akibat pengaruh lingkungan dan media sosial.
Mereka kini menjalani program terapi dan konseling intensif untuk memulihkan kondisi mental dan membantu mereka beradaptasi kembali dengan kehidupan sekolah.
Direktur RSJKO EHD, dr. Asep Guntur Sapari, mengatakan para pelajar menunjukkan perkembangan positif setelah mendapat pendampingan psikologis secara rutin.
Namun, pemantauan tetap dilakukan agar mereka tidak kembali mengalami tekanan atau perilaku yang sama.
“Mereka sudah menunjukkan kemajuan. Tapi tetap perlu pengawasan, karena kondisi psikologis remaja itu sangat labil dan mudah terpengaruh,” ujar dr. Asep, Senin (10/11), dikutip batampos.
Menurutnya, penanganan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga pendekatan sosial dan psikologis.
Tujuannya adalah agar para pelajar bisa tumbuh dengan kepercayaan diri, memahami jati diri, dan memiliki kontrol yang baik terhadap pengaruh lingkungan.
“Konseling dilakukan untuk membantu mereka lebih mengenal diri dan memperbaiki cara berpikir. Dengan begitu, mereka bisa kembali beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan masyarakat,” jelasnya.
Dr. Asep juga menyoroti pentingnya peran aktif orangtua dan sekolah dalam menjaga kesehatan mental anak.
Ia menilai, banyak kasus muncul karena anak kehilangan perhatian dan bimbingan dari keluarga.
“Anak perlu diajak bicara, diberi waktu, bukan hanya materi. Kalau anak merasa diperhatikan, mereka akan lebih kuat menghadapi pengaruh negatif,” pesannya.
Menurutnya, perkembangan teknologi dan kemudahan akses media sosial menjadi tantangan baru bagi dunia pendidikan dan kesehatan mental remaja.
Konten yang tidak sesuai usia sering kali membentuk persepsi dan perilaku yang membingungkan bagi anak-anak yang belum matang secara emosional.
“Pengaruh digital itu besar. Karena itu, perlu pengawasan dan edukasi sejak dini agar anak-anak bisa menggunakan media sosial secara sehat dan positif,” imbuhnya.
RSJKO EHD sendiri terus membuka layanan konsultasi bagi orangtua maupun sekolah yang ingin memahami lebih jauh cara menghadapi perubahan perilaku remaja.
Pendampingan dilakukan melalui sesi konseling berkala, edukasi psikologis, dan penguatan karakter anak.
“Pemulihan mental itu tidak bisa instan. Dibutuhkan proses dan dukungan lingkungan sekitar,” tutup dr. Asep. (bs)


