100 Prajurit TNI AL Lulus Pendidikan di Tanjunguban, Siap Mengabdi untuk Negeri

BINTAN — Pagi yang cerah di Lapangan Arafuru, Markas Komando Satuan Pendidikan (Satdik) 1 Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) Tanjunguban, menjadi saksi momen bersejarah bagi seratus prajurit muda Angkatan Laut.
Dengan wajah tegap dan penuh semangat, mereka resmi menuntaskan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Angkatan XLV, Rabu (29/10).
Derap langkah seratus prajurit itu berpadu dengan lantunan mars kebanggaan TNI AL, menghadirkan suasana haru dan bangga.
Di balik seragam putih putih yang rapi, tersimpan kisah perjuangan panjang selama berbulan-bulan mereka ditempa fisik, mental, dan disiplin di bumi pendidikan Tanjunguban, Bintan..
Upacara penutupan dipimpin langsung oleh Komandan Satdik 1 Kodiklatal, Kolonel Laut (P) I Gede Merta Yasa, yang dengan penuh kebanggaan melepas para lulusan untuk segera bertugas di berbagai wilayah Indonesia.
Dari 100 prajurit yang dilantik, 23 akan bertugas di Lantamal I Belawan, 9 di Lantamal II Padang, 22 di Lantamal III Jakarta, 28 di Lantamal IV Batam, dan 18 lainnya di Lantamal XII Pontianak.
“Keberhasilan prajurit TNI AL tidak hanya ditentukan oleh teknologi alutsista, tetapi juga oleh keunggulan dan profesionalisme prajuritnya,”
Kolonel Laut (P) I Gede Merta Yasa,dikutip batampos.
Dalam amanatnya, Kolonel Gede Merta Yasa menegaskan pentingnya kepercayaan diri dan profesionalisme sebagai bekal utama dalam bertugas. Ia berpesan agar seluruh lulusan selalu menjaga nama baik almamater Kodiklatal, menjunjung tinggi kehormatan TNI AL, dan menumbuhkan solidaritas di manapun mereka ditempatkan.
“Teruslah belajar dan tingkatkan kemampuan diri agar menjadi prajurit TNI AL yang tangguh dan disegani,” pesannya menutup upacara.
Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesamaptaan jasmani dan mental agar siap menghadapi berbagai tantangan penugasan. “Jauhi pelanggaran dan penyalahgunaan narkoba,” tegasnya di hadapan para lulusan yang berdiri tegap dengan sorot mata penuh kebanggaan.
Suasana lapangan penuh rasa haru ketika baret biru laut itu resmi dikenakan. Sebagian prajurit tak kuasa menahan senyum bangga, menyadari bahwa perjuangan panjang mereka berbuah manis.
Bagi banyak dari mereka, inilah awal dari perjalanan panjang pengabdian di lautan nusantara.
“Rasanya campur aduk antara bangga dan terharu. Kami sudah seperti keluarga di sini. Sekarang waktunya membuktikan diri di satuan baru,” ujar salah satu lulusan dengan mata berbinar.
Dengan selesainya pendidikan ini, TNI AL kembali menambah kekuatan prajurit muda yang siap menjaga kedaulatan laut Indonesia —dari Sabang hingga Merauke.
Mereka bukan hanya lulusan pendidikan militer, tetapi juga penjaga kehormatan bangsa yang telah dibentuk dengan disiplin, tanggung jawab, dan semangat juang pantang menyerah. (*)


