Hore….Pulau Penyengat Jadi Simbol Wisata Halal dan Kreatif Kepulauan Riau

TANJUNGPINANG, katasiber – Menteri Pariwisata Republik Indonesia Widiyanti Putri Wardhana bersama Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hasan melakukan kunjungan kerja ke Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kamis (16/10/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung potensi wisata religi dan budaya Pulau Penyengat, sekaligus melakukan penyerahan sertifikat halal bagi 438 produk UMKM Pulau Penyengat serta penyerahan sertifikat lahan pembangunan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata di Kawasan Gurindam 12 dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau kepada Kementerian Pariwisata RI.
Lahan yang diserahkan seluas 6.643 meter persegi dengan nilai perolehan Rp4,88 miliar ini akan menjadi lokasi pembangunan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata, yang difungsikan sebagai ruang kolaborasi, pengembangan, dan etalase produk kreatif untuk memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kepulauan Riau.
Dalam sambutannya, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pariwisata dan Kepala BPJPH atas perhatian dan dukungan terhadap pengembangan potensi pariwisata serta penguatan ekosistem halal di Kepri.
“Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi dengan kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi di Indonesia. Tahun 2019 kita mencatat hampir 2,8 juta kunjungan, sempat turun drastis saat pandemi, namun kini sudah mulai pulih. Sampai Agustus 2025 sudah ada 1,2 juta wisatawan mancanegara, dan kita optimis hingga akhir tahun bisa mencapai 1,8 hingga 2 juta kunjungan,” ujar Gubernur Ansar.
Ia menambahkan, Pulau Penyengat memiliki makna historis dan kultural yang sangat besar bagi Indonesia. Pulau ini merupakan tempat lahirnya bahasa persatuan bangsa melalui karya monumental Raja Ali Haji, penulis Gurindam 12 dan penyusun tata bahasa Melayu modern yang menjadi cikal bakal Bahasa Indonesia.
Gubernur Ansar juga mengapresiasi BPJPH atas dukungannya dalam penguatan industri halal di Kepri, terutama di sektor makanan dan pariwisata.
“Kepri sudah menjadi salah satu daerah dengan indeks industri halal tertinggi di Indonesia. Melalui wisata halal dan kuliner halal, kita ingin Kepri menjadi etalase ekonomi baru yang sehat, berkualitas, dan berdaya saing,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPJPH Haikal Hasan menegaskan bahwa tren produk halal kini telah menjadi bagian dari ekonomi global dan bukan hanya kebutuhan umat Muslim.
“Dunia kini menerima bahwa halal is for all. Di Rusia, Amerika, Korea, hingga China, produk halal justru menjadi simbol kualitas, kebersihan, dan transparansi,” ujar Haikal Hasan.
Haikal juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Ansar dan Pemerintah Provinsi Kepri atas dukungan terhadap pengembangan wisata halal di Pulau Penyengat dan sekitarnya.
“Pulau ini adalah simbol sejarah, budaya, dan kini menjadi simbol halal tourism Indonesia,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan bahwa kolaborasi antara Kementerian Pariwisata dan BPJPH dalam program percepatan sertifikasi halal bagi produk UMKM di desa wisata telah menunjukkan hasil signifikan.
“Sejak Juli 2025, kami telah menjalankan program sertifikasi halal di 20 desa wisata pilot project, termasuk Pulau Penyengat. Hingga 15 Oktober, sudah ada 438 produk UMKM tersertifikasi halal di sini,” ujar Widiyanti.
Ke depan, program ini akan diperluas ke 1.500 desa wisata di 15 provinsi sebagai bagian dari penguatan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025.
“Langkah ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi utama pariwisata ramah Muslim di dunia sekaligus memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat lokal,” jelasnya.
Menteri Widiyanti juga menegaskan bahwa Pulau Penyengat, dengan warisan budaya dan nilai religiusnya, adalah tempat yang sangat tepat untuk menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem pariwisata halal yang inklusif dan berkelanjutan.
“Atas nama Kementerian Pariwisata, saya menyampaikan apresiasi kepada BPJPH dan Pemerintah Provinsi Kepri atas kerja sama luar biasa ini. Semoga Pulau Penyengat menjadi inspirasi bagi pengembangan pariwisata halal di seluruh Indonesia,” tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Ketua TP-PKK Provinsi Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar, Ketua BKOW Provinsi Kepri Nenny Dwiyana Nyanyang, dan jajaran Forkopimda Kepri lainnya. (Jlu)


