Nelayan Kelong Kawal Bintan Resah, Marak Pencurian Alat Tangkap di Laut

KAWAL, katasiber.id – Para nelayan kelong di perairan Bintan (Pangkil, Mancing, Beralas Pasir, dan daerah lainnya) kini diliputi keresahan.
Dalam beberapa pekan terakhir, mereka mengaku kerap kehilangan alat tangkap ikan di laut akibat ulah pencuri yang diduga beroperasi siang hari.
Ada beroperasi pada malam hari, terutama saat nelayan tersebut tidak turun ke laut, posisi kelongnya masih di tengah laut.
Baru ini, kelong milik Naharudin digasak maling. Kelongnya beroperasi di daerah Manjin Kawal, Bintan.
Alat tangkap berupa mesin lampu, mesin pemutar, dinamo, tali pemutar dan barang lainnya , raib secara misterius, menyebabkan kerugian puluhan juta rupiah.
“Kami tida pasang (ngak turun) karena ada urusan keluarga, dapat informasi dari kawan yang turun, kelong saya dimasukin maling. Mesin di ambil dan dinamo juga digasak, mudahan pelakunya taubat,” ujarnya.
Ia menambahkan, pencurian ini membuat penghasilan mereka nihil, bahkan tidak bisa melaut karena alat tangkap yang dicuri, merupakan alat penerang lampu dan alat penarik jaring (tangkul).
Para nelayan menduga pelaku berasal dari luar daerah dan memanfaatkan kondisi laut yang gelap untuk beraksi tanpa terdeteksi.
Beberapa nelayan sempat mencoba berjaga, namun keterbatasan jumlah dan peralatan menjadi kendala utama.
Kejadian ini menambah panjang daftar persoalan yang dihadapi nelayan tradisional, di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu dan hasil tangkapan yang makin menurun.
Bahkan, boleh dikatakan setiap hari banyak keluhan nelayan. Ada saja isi di dalam kelong hilang. Banyakkan minyak mesin lampu dan mesin pemutar hilang. Uniknya, jerigen minyak dan selang minyak di putus. Kadang jerigen BBMnya dibuang ke laut.
Pantauan katasiber di kawasan pasar Kawal Bintan, Minggu (21/6/2025) para nelayan berkumpul di salah satu warung kopi di Kawal, berdiskusi terkait maraknya pencurian alat tangkap di tengah laut.
Terlihat Camat Gunung Kijang, Rahak, yang kebetulan libur kerja, karena hari Minggu, bersama-sama dengan nelayan. (*)