TANJUNGPINANG – Dari segi kedekatan, sosok Lis Darmansyah selalu dipuji masyarakat. Dia disebut sebagai pemimpin yang merakyat.
Sikapnya yang ramah, selalu menyapa serta menyalami orang-orang yang ditemuinya membuat masyarakat selalu nyaman saat berada di dekatnya.
Untuk pengalaman, sudah segudang. Sebab, Lis sendiri sudah mengurusi masyarakat selama 24 tahun belakangan ini.
Kini, usia Lis 54 tahun (kelahiran 19 Maret 1970). Di usia 32 tahun, Lis menjadi Ketua DPRD Tanjungpinang (2002-2004).
Setelah itu, karir politiknya makin gemilang. Lis menjadi anggota DPRD Kepri Dapil Tanjungpinang (2004-2009).
Lis menjadi Wakil Ketua DPRD Kepri (2010-2013). Kemudian menjadi Walikota Tanjungpinang 2013-2018. Kembali menjadi anggota DPRD Kepri 2019-2024.
Lis juga berpengalaman dua kali bekerja di luar negeri. Setelah lulus dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, Lis memulai karir di dunia perhotelan di Bandung.
Tiga bulan kemudian, ada sebuah lowongan kerja di Gatwick Airport Hilton di London, Inggris 1992 – 1993.
Setelah itu, dalam rentang waktu 1993 – 1994, ia melompat ke Dubai Hilton International Hotel di Dubai, Uni Emirate Arab (UEA).
Lis merupakan politisi PDIP sejak awal. Hingga kini, Lis masih setia di partai tersebut. Lis bukan kutu loncat dalam perpolitikan.
Setiap kali pemilihan legislatif (Pileg), Lis tak pernah gagal. Masyarakat selalu mempercayainya hingga dua kali menjadi anggota DPRD Tanjungpunang dan dua kali anggota DPRD Kepri.
Kini, Lis kembali maju di Pilkada Tanjungpinang 2024 menggandeng Raja Ariza sebagai Calon Wakil Walikota Tanjungpinang.
Lis-Raja, nama yang melekat untuk pasangan ini. Dua pemimpin ini disebut sebagai pasangan paling lengkap, paling ideal dan sangat dibutuhkan kota ini.
Dimana Raja Ariza sendiri merupakan mantan PNS yang bertugas selama 37 tahun dan pernah memegang 16 jabatan penting.
Pengalaman kedua tokoh ini menjadi daya tarik bagi masyarakat. Pasangan ini merupakan gabungan pemimpin berpengalaman dengan birokrat hebat.
Karena itulah, jika masyarakat menginginkan sosok yang paling layak, maka sudah jelas pertimbangannya kemana.
Raja Ariza sendiri baru-baru ini mengatakan, dia harusnya pensiun dari PNS di usia 65 tahun. Namun dia pensiun di usia 64 tahun karena ikut Pilkada Tanjungpinang.
“Hanya lima orang kami di Kepri PNS yang pensiun di usia 65 tahun. Saya salah satunya. Sekarang, saya akan mengabdikan diri untuk masyarakat Tanjungpinang,” ujarnya baru-baru ini.
Salah satu bukti pengalaman dua tokoh ini adalah mereka sangat mengerti aturan. Misalnya saat debat publik, mereka tidak keseleo berbicara.
Soal urusan pendidikan, mereka tahu wewenang kabupaten/kota hanya SD dan SMP. Sebab, SMA, SMK sederajat telah lama menjadi kewenangan pemerintah provinsi. (Martunas)
Editor : Abas