Oleh : Chris Triwinasis, Pengamat Olahraga Kepri
Partai penentuan lolos tidaknya timnas ke 16 besar Piala Asia akan ditentukan pada Jumat (19/1) pukul 21.30 kick off melawan pesaing terdekat, Vietnam.
Kedua tim sama – sama kalah pada laga perdana, Vietnam kalah 2-4 vs Jepang dan timnas kalah 1-3 vs Irak.
Dalam pertemuan terahkir, kedua tim sering berakhir dengan hasil imbang, bahkan pada pertemuan pada SEA Games kemenangan diraih oleh Ridho dkk, namun dalam kelompok U-23.
Pelatih STY tentu faham kekuatan, kelemahan tim dan sudah menyiapkan strategi untuk memperpanjang peluang timnas menghadapi Vietnam.
Kecepatan akan menjadi kekuatan Vietnam, hal itu dibuktikan saat melawan Jepang, gol cepat dan keunggulan awal 2-1 akan diantisipasi oleh pelatih STY dengan pertahanan yang lebih berimbang.
Pola 3-4-3 tetap diterapkan, sedikit pembeda dengan melawan Irak adalah tidak melakukan counter attack secara frontal.
Jika bola terlepas atau mampu dipotong anak asuh pelatih Troussier akan menjadi senjata makan tuan.
Asnawi sepertinya masih belum in case ke tim akibat cidera, sering jatuh saat perebutan bola di area terlarang kini belakang.
Sayuri kemungkinan tetap didorong ke depan berfungsi ganda menyerang lewat sayap serta menjaga kedalaman lini belakang.
Mungkin walsh akan menempati posisi Asnawi, semoga Ridho sudah pulih dari cidera saat melawan Irak. Trio pertahanan kembali diisi Risho-Amat-Baggot.
Pratama masih dipercaya menempati wong back kiri, selain kecepatan, lemparan kedalam akan sangat membantu dalam menciptakan situasi kemelut di kotak penalti Vietnam.
Mesin serangan akan dipercayakan kepada Hubner dan Jenner. Kedua pemain ini lebih diharapkan sebagai pemotong aliran serangan Vietnam.
.
Trio penggedor, Marcelino di wing kanan menjadi pilihan. Kejutan terjadi jika Struick diistirahatkan dengan memberikan kesempatan kepada Sananta yang sudah hafal cara menjebol gawang Vietnam seperti ditunjukkan ketika SEA Games lalu.
Kemenangan adalah harga mati, Vietnam juga akan mencuri kemenangan. Kemungkinan lebih terbuka, meminimalisir kesalahan dan tidak mengobral slidding harus dilakukan.
Semoga Timnas lebih sabar dalam menyerang dan memaksimalkan peluang di area daerah terlarang lawan. Tetap waspada terhadap bola bola mati, utamanya sepak pojok.
Sepakbola selalu dengan drama, semoga happy ending buat timnas Indonesia. (*)