TANJUNGPINANG – Perputaran uang di Provinsi Kepri sepanjang tahun 2023 dari sektor ekspor mencapai US$18.957,28 juta atau sekitar Rp295,7 triliun dengan kurs Rp15.600 per Dolar Amerika Serikat pada, Selasa (16/1/2024).
Jumlah ini belum lagi dari APBN yang dialokasikan untuk Kepri Rp15,93 triliun. Belum lagi lagi dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, nilai ekspor tersebut belum dikurangi dengan nilai impor yang jumlahnya juga sangat besar.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Stattistik (BPS) Provinsi Kepri, nilai kumulatif ekspor Kepri sepanjang Januari-Desember 2023 di Provinsi Kepri sebesar
US$18.957,28 juta mengalami penurunan sebesar 3,03 persen yaitu dari US$19.549,53 juta menjadi US$18.957,28 juta jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Turunnya nilai ekspor Januari-Desember 2023 disebabkan oleh turunnya ekspor kumulatif sektor nonmigas sebesar 4,29 persen.
Selama Januari-Desember 2023 komoditas ekspor nonmigas Provinsi Kepulauan Riau
dengan nilai ekspor terbesar adalah golongan barang mesin/peralatan listrik (HS 85) yaitu
sebesar US$7.513,69 juta, dengan peran sebesar 51,03 persen.
Selama bulan Januari-Desember 2023 adalah mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$1.642,45 juta (11,16 persen); benda-benda dari besi dan baja (HS 73) sebesar US$956,40 juta (6,50 persen); kapal laut (HS 89) sebesar US$829,10 juta (5,63 persen).
Minyak dan lemak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$736,17 juta (5,00 persen); berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$543,79 juta (3,69 persen); plastik dan barang dari plastik (HS 39) sebesar US$289,62 juta (1,97 persen).
Kokoa/coklat (HS 18) sebesar US$285,26 juta (1,94 persen); bahan bakar mineral (non migas) sebesar US$282,82 juta (1,92 persen); dan perangkat optik (HS 90) sebesar US$280,17 juta (1,90 persen). (MARTUNAS)
Editor : SUTANA