Kepulauan Riau (Kepri) menempati urutan ke-1 di luar Pulau Jawa dan urutan ke-3 untuk tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi se-Indonesia. Persentase TPT di Kepri sebesar 6,80% atau 74,3 ribu jiwa dari 1,09 juta jiwa angkatan kerja pada periode Agustus 2023. Di atasnya ada Banten sebanyak 7,52% dan Jawa Barat sebanyak 7,44%. Tiga wilayah di Kepri yang menjadi kontributor terbesar terhadap tingkat pengangguran terbuka adalah Kota Batam (8,14%), Kabupaten Karimun (6,02%), dan Kabupaten Bintan (5,43%).
“Terdapat 6 lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan persentase penyerapan tenaga kerja, dengan penurunan terbesar pada sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 1,18%”, kata Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus, Senin (6/11). Penyerapan tenaga kerja yang menurun dapat meningkatkan angka pengangguran. Meski masuk peringkat tiga besar pengangguran terbuka berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), TPT di Provinsi Kepri mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Di samping itu, Kepri mencatat fakta menarik yang membedakannya dari provinsi lain di Indonesia. Berikut 3 fakta lain tentang Provinsi Kepulauan Riau.
1. Batam: Gerbang Wisata Internasional
Terminal Ferry Internasional Batam Center menjadi destinasi utama bagi wisatawan mancanegara, memegang peringkat pertama dengan 94.601 kunjungan pada Agustus 2023. Keunikan geografis Kota Batam yang dikelilingi oleh 329 pulau memikat hati para pengunjung, didukung oleh keindahan alam yang tak tertandingi dan lokasinya yang berseberangan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Kota ini menawarkan beragam pengalaman wisata, mulai dari pesona bahari, jejak sejarah, hingga kekayaan cagar alam. Jelajahi keajaiban pulau terbesar di Kepulauan Riau ini, tempat wisata yang menyajikan harmoni alam dan sejarah dalam setiap langkah. Keberhasilan Batam sebagai daya tarik utama turis juga menjadi pendorong bagi inovasi ekonomi dan peningkatan lapangan kerja di wilayah ini.
2. Kepri: Pemilik KEK Terbanyak di Indonesia
Salah satu inisiatif pemerintah yang mendukung perkembangan ekonomi dan tenaga kerja di Kepri adalah pendirian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dengan tiga KEK yang berfokus pada industri MRO, pengembangan IT dan pariwisata, serta industri bauksit dan logistik internasional, Kepri menjadi provinsi dengan jumlah KEK terbanyak di Indonesia. Melalui investasi yang cemerlang dengan angka mencapai 60 triliun rupiah dan proyek penyerapan tenaga kerja hingga 49.676 pekerja berdasarkan kek.go.id pada periode 2027-2030, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk daerah Batam-Bintan-Karimun, yang menjadikannya destinasi yang memikat baik dari segi wisata maupun investasi.
3. Peringkat 3 Upah Rata-rata Tertinggi di Indonesia
Tak hanya itu, potensi ekonomi Kepri turut tercermin dari tingginya upah rata-rata pekerjanya. Berdasarkan data BPS, upah rata-rata pekerja di Kepri pada tahun 2023 menempati peringkat ke-3 tertinggi secara nasional, mencapai Rp4.150.000. Angka ini hanya berjarak Rp10.000 dari Papua yang menduduki peringkat ke-2. Pencapaian upah rata-rata yang tinggi ini tidak terlepas dari kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Kepri sebesar Rp230.000 dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga menjadi Rp3.280.00. Kenaikan UMP ini diprediksi akan terus berlanjut pada tahun berikutnya, seiring dengan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023 tentang pengupahan.
“Kenaikan upah minimum ini adalah bentuk penghargaan kepada teman-teman pekerja/buruh yang telah memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi kita selama ini,” kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, dikutip Sabtu (11/11).
Terlepas dari tiga fakta yang sudah dijelaskan, pada kenyataannya tingkat pengangguran di Kepri masih tinggi. Diharapkan pemerintah harus lebih memanfaatkan potensi yang ada dan memberikan perhatian lebih pada sektor-sektor yang berpeluang untuk membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi, seperti pariwisata dan industri. ***