DOMPAK – Para petani cabai merah di Tanjungpinang, khususnya yang berada di Kelurahan Dompak Tanjungpinang merasa resah. Pasalnya, cuaca ekstrim berupa cuaca panas terik, lalu turun hujan mengancam kesehatan tanaman cabai mereka. Perlu perawatan ekstra agar tanaman mereka bisa sampai berbuah hingga panen atau sampai finis istilah bagi petani.
Ketua Kelompok (Poktan) Harapan Jaya Dompak Katimun mengaku tahun 2023 ini sangat berat bagi dia untuk bercocok tanam cabai dengan sempurna. Cuaca ekstrem yang sudah terjadi sejak tahun 2023,kadang panas, kadang hujan mengakibatkan pertumbuhan cabai terganggu.
”Butuh perawatan ekstra agar tanaman tetap sehat,” kata Katimun, Rabu (16/8/2023).
Sambung dia, sangat resah dan gusar melihat kondisi cuaca akhir-akhir ini yang sangat panas hingga terkadang lebih dari 34 derajat celsius, lalu turun hujan beberapa hari terakhir ini. Dengan kondisi cuaca seperti ini, potensi datangnya berbagai jenis penyakit tanaman sangat besar, mulai dari kekeringan, daun serta buah keriting, jamur dan lain sebagainya. Apalagi saat ini harga cabai sedang jatuh.
Sebagai petani, tentunya dirinya beserta para petani cabai lainnya tetap berusaha untuk mengantisipasi ancaman dari cuaca ekstrim tersebut. Upaya yang dilakukan dengan melakukan penyemprotan air, pemupukan dan penyemprotan pestisida secara terus menerus agar batang tidak kekeringan dan bakteri maupun virus tidak sampai merusak tanamannya.
“Pengalaman dari yang lalu-lalu, kondisi cuaca seperti ini akan mendatangkan berbagai ancaman bagi tanaman, mulai kekeringan, jamur, batang dan buah busuk, daun keriting serta berbagai hama dan penyakit lainnya. Satu-satunya cara guna mengantisipasi adalah dengan melakukan pemupukan dan penyemprotan pestisida secara rutin dan terpaksa harus setiap hari menyiram tanaman agar tidak kekeringan. Namun yang menjadi kendala adalah sulitnya memperoleh dan mahalnya harga pestisida, sementara tanaman ini masih belum tentu dapat terselamatkan atau mampu berproduksi sesuai yang kita harapkan,” ujarnya.
Saat disinggung, bagaimana kepedulian pemerintah terhadap para petani di Tanjungpinang. Menurut Katimun, selama ini bertani baru kali ini di era pemerintahan Kota Tanjungpinang sekarang ini, perhatian ke petani lebih baik. Selama ini, perhatian pemerintah kurang maksimal bagi petani.
”Alhamdulillah, selama pemerintahan Ibu Rahma Sebagai Walikota, saya pribadi dan kelompok tani saya sangat terbantu, banyak bantuan pertanian yang di berikan kelompok tani. Termasuk pupuk, obat-obatan, mulsa, alat pertanian lainnya. Termasuk subsidi BBM Solar yang selama ini tidak pernah kami dapatkan. Sekarang sudah kami dapatkan untuk digunakan menghidupkan mesin untuk mengolah lahan dan menyiram tanaman pakai mesin semprot,” ujarnya. (Abas)
Editor: Sutana