Migrasi Saldo Awal SAKTI Tonggak Awal Laporan Keuangan Pemerintah Pusat yang Akuntabel

Oleh: Donny Irwanto

Kasi Vera KPPN Tanjungpinang,
Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan

Pendahuluan

SISTEM Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) adalah aplikasi yang digunakan sebagai sarana bagi satker dalam mendukung implementasi SPAN (Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara) untuk melakukan pengelolaan keuangan yang meliputi tahapan perencanaan hingga pertanggungjawaban anggaran.

SAKTI mengintegrasikan seluruh aplikasi satker yang ada, mempunyai fungsi utama dari mulai Perencanaan, Pelaksanaan hingga Pertanggungjawaban Anggaran.

Selain itu, SAKTI menerapkan konsep single database. Aplikasi SAKTI digunakan oleh entitas akuntansi dan entitas pelaporan Kementerian Negara/Lembaga.

Seluruh Transaksi entitas akuntansi dan entitas pelaporan dilakukan secara sistem elektronik.

Masing-masing proses pengelolaan keuangan diperankan oleh modul-modul aplikasi sebagai berikut :

1. Proses penganggaran diperankan oleh modul Penganggaran.
2. Proses pelaksanaan diperankan oleh beberapa modul, yaitu modul Komitmen (meliputi sub-modul Manajemen Supplier dan sub-modul Manajemen Komitmen), modul Bendahara, modul Aset Tetap, modul Persediaan, dan modul Pembayaran.
3. Proses pelaporan diperankan oleh modul GL dan Pelaporan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2021 tentang Pelaksanaan Sistem SAKTI, penerapan SAKTI seluruh modul termasuk Kelompok Modul Pelaporan dimulai pada Tahun Anggaran (TA) 2022.

Implementasi SAKTI pada kelompok Modul Pelaporan diawali dengan proses migrasi data saldo awal.

Migrasi data saldo awal SAKTI dilaksanakan sebelum kelompok Modul Pelaporan, Khusus nya Modul Persediaan, Modul Aset tetap dan Modul Akuntasi dan Pelaporan digunakan oleh Satuan Kerja untuk pertama kali .

Proses Migrasi Saldo Awal SAKTI pada Satker Lingkup KPPN Tanjungpinang

Proses migrasi saldo awal Aplikasi SAKTI merupakan proses mengambil saldo (Naraca, Barang Milik Negara, dan Persediaan) serta referensi persediaan dari Aplikasi E-Rekon & LK (aplikasi berbasis web yang dikembangkan dalam rangka proses rekonsiliasi data transaksi keuangan dan penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dari Tahun 2016 sampai dengan tahun 2021) menjadi saldo awal Tahun Anggaran 2022.

Proses ini dilakukan secara otomatis terpusat melalui mekanisme interkoneksi anatara Aplikasi SAKTI dengan Aplikasi E-rekon&LK.

Secara umum, alur proses migrasi saldo awal aplikasi SAKTI diawali dengan satuan kerja melakukan persiapan proses migrasi dengan cara pengecekan pada MONSAKTI (aplikasi yang digunakan untuk monitoring interkoneksi, rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan).

Pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada data anomali pada persediaan dan asset tetap (BMN) serta menyamakan saldo neraca per 31 Desember 2021 Audited monsakti dan E-Rekon & LK.

Jika seluruh persiapan proses migrasi telah selesai (monitoring dapat dilakukan pada aplikasi MONSAKTI), data saldo awal akan diproses oleh Direktorat Sistem Informasi Teknologi Perbendaharaan (SITP) Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan, sedangkan jika persiapan proses migrasi belum selesai, satker harus menyelesaikan terlebih dahulu.

Direktorat SITP melaksanakan proses migrasi saldo awal dari Aplikasi E-rekon&LK ke Aplikasi SAKTI secara terpusat (by sistem).

Setelah dilakukan push data, satuan kerja melakukan pengecekan atas hasil migrasi saldo awal pada SAKTI dengan aplikasi erekon & LK.

Jika hasil pengecakan migrasinya sudah sama maka satker melanjutkan dengan proses penyelesaian migrasi.

Namun, jika hasilnya belum sesuai maka dilakukan analisa data untuk kemudian dilakukan verifikasi oleh KPPN Tanjungpinang yang kemudian akan diberitahukan ke Dit SITP untuk dilakukan proses migrasi ulang.

Setelah proses migrasi saldo awal pada Aplikasi SAKTI pada satker telah selesai , maka dilanjutkan dengan pembuatan Berita Acara Migrasi dengan format yang telah ditentukan :

Beberapa kendala yang dialami satker lingkup KPPN tanjung Pinang dalam pelaksanaan proses Migrasi Saldo Awal SAKTI adalah :

1. Satker belum terlalu familiar/lancar untuk menggunakan Aplikasi SAKTI terutama pada awal penggunaan Modul Pelaporan.
2. Masih terdapat permasalahan data e-rekon (data anomali) pada satker sehingga tervalidasi sebagai satker yang belum bisa melakukan saldo awal.
3. Belum lengkap nya user SAKTI Modul Pelaporan yang harus dimiliki oleh satker.
4. Konfigurasi UAKPB satker masih ada keliru mulai dari Kode BA, eselon, wilayah, satker sampai dengan kewenangan.
5. Satker tidak melakukan mekanisme K3 (Kertas Kerja Konfirmasi) pada Persediaan dan Simak BMN sebelum dimulainya migrasi saldo awal sakti pada Monsakti.

Hal tersebut menyebabkan masih terdapat asset yang tidak normal karena belum dilakukan normalisasi aset pada aplikasi existing 2021.

6. Satker sudah melakukan mekanisme K3 (Kertas Kerja Konfirmasi) berulang kali pada Persediaan dan Simak BMN, namun hasilnya nihil dan masih tetap muncul aset tidak normal.
7. Terdapat satker SIB (Satker Inaktif Bersaldo) yang belum dilakukan migrasi saldo awal.

KPPN kesulitan untuk berkoordinasi karena satker terkait sudah tidak ada petugasnya dan user sakti-nya sudah di ambil alih oleh kantor pusat.

8. Transaksi KIB (Kartu Inventaris Barang) pada E-rekon&LK tidak termigrasi seluruhnya ke aplikasi SAKTI 2022 sehingga operator BMN tidak dapat mencetak kartu inventaris barang.
9. Terdapat selisih rekon internal antar aplikasi satker (Persediaan – Simak BMN – Saiba), sehingga proses migrasi tidak dapat dilanjutkan.

Langkah-langkah yang dilakukan KPPN Tanjungpinang untuk mengatasi permasalahan proses Migrasi Saldo awal pada satker antara lain sebagai berikut :

1. Melaksanakan Kegiatan End User Training (EUT) SAKTI pada tanggal 13 Juni 2022 untuk melakukan pelatihan terkait Migrasi Saldo awal ke satker.

EUT SAKTI modul pelaporan migrasi saldo awal TA 2022 KPPN Tanjungpinang dilaksanakan dengan mengundang satker-satker lingkup wilayah KPPN Tanjungpinang.

2. Selalu berkoordinasi dengan satker terkait kendala migrasi saldo awal SAKTI serta melakukan pendampingan secara one on one meeting dengan menggunakan aplikasi ZOOM.
3. Melakukan Koordinasi dengan kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov Kepulauan Riau dan Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan terkait permasalahan migrasi saldo awal dan permintaan solusi terkait permasalahan tersebut baik melalui komunikasi online (zoom) maupun dengan offline .
4. Melakukan Pendampingan dan Bimbingan Teknis SAKTI Modul Pelaporan untuk transaksi TA 2022 dari tanggal 11 sd 15 Juli 2022 dengan peserta satker lingkup KPPN Tanjung Pinang .
5. Melaksanakan kegiatan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Modul Pelaporan SAKTI dengan mengundang seluruh satker lingkup KPPN Tanjung Pinang pada tanggal 30 Agustus 2022.
6. Satker segera berkoordinasi dengan KPPN terkait aset tidak normal tersebut. Apabila normalisasi aset tersebut akan menyebabkan perubahan pada neraca audited 2021 maka proses normalisasi aset akan dilakukan pada SAKTI 2022.

Apabila normalisasi aset tersebut tidak menyebabkan perubahan pada neraca audited 2021 maka akan dilakukan normalisasi oleh Dit.SITP sehingga migrasi saldo awal sakti tetap dilanjutkan.

7. KPPN memandu satker untuk mengupdate aplikasi Persediaan dan Simak BMN ke versi terbaru kemudian memastikan bahwa metode pencatatan persediaan FIFO sudah dijalankan oleh aplikasi persediaan saat login pertama. Satker juga harus mengulang mekanisme K3 dari awal.
8. Membuat surat ke Dit.APK terkait daftar satker SIB, yang kemudian akan dibuatkan user SAKTI-nya oleh KPPN. KPPN terus berkoordinasi dengan kantor pusat agar satker SIB tersebut selesai melaksanakan migrasi saldo awal sakti.
9. KPPN berkoordinasi dengan kantor pusat dalam hal ini SITP. Hasil dari koordinasi tersebut adalah akan dilaksankan migrasi lanjutan khusus KIB, untuk sementara terkait dengan KIB dapat menggunakan aplikasi SIMAN.
10. KPPN memandu satker untuk melakukan proses rekonsiliasi ulang dengan urutan sesuai dengan juknis terbaru.

Berkat kerja keras serta koordinasi yang baik antara satuan kerja dengan KPPN Tanjungpinang akhirnya migrasi saldo awal SAKTI satker lingkup Tanjungpinang selesai tepat pada waktu nya yaitu pada semester I TA 2022 dimana data ini akan menjadi data awal yang sangat berguna untuk Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Semester I TA 2022.

Dari total jumlah satker 166 yang wajib melakukan Migrasi Saldo Awal SAKTI, semuanya telah menyelesaikan Migrasi Modul Persediaan, modul Aset Tetap dan Modul GLP nya.

Proses migrasi saldo awal SAKTI pada satker Lingkup KPPN Tanjungpinang terbilang dilakukan dengan sangat cepat dan lancar.

Penutup

Dalam implementasi SAKTI sesuai PMK 171/2021 khususnya untuk modul pelaporan terdapat beberapa tahapan yang harus diselesaikan oleh satuan kerja.

Mulai dari migrasi saldo awal SAKTI, pendetilan transaksi persediaan-aset, rekonsiliasi SAKTI-SPAN, sampai dapat menyusun laporan Keuangan menggunakan SAKTI.

Tahap awal dimana migrasi saldo awal telah berhasil dilaksanakan merupakan fondasi yang kuat dalam pelaporan keuangan menggunakan SAKTI.

Dalam proses migrasi saldo awal SAKTI yang telah diselesaikan satker, terdapat berbagai mekanisme baik dari update aplikasi ataupun tindak lanjut sesuai juknis, dimulai dari perbaikan data persediaan dan BMN menggunakan mekanisme Kertas Kerja Konfirmasi (K3).

Kemudian dilanjutkan dengan proses rekonsiliasi ulang (push data ulang) pada E-Rekon & LK yang mana hal tersebut akan meminimalisir transaksi yang anomali atau tidak normal pada transaksi keuangan maupun BMN.

Hal ini menjadi modal utama untuk proses tahap selanjutnya sehingga penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dapat berjalan dengan baik dan akuntabel.***