Oleh Sela Kharisma Dewi
20612080
STIE PEMBANGUNAN
Prodi Manajemen
TANJUNGPINANG
Abstract
Kenaikan harga BBM di Indonesia diawali dengan kenaikan harga minyak dunia, yang membuat pemerintah tidak mungkin menjual BBM kepada masyarakat dengan harga yang sama dengan harga sebelumnya, karena hal ini dapat menyebabkan kenaikan Anggaran Pendapatan Belanja Negara untuk subsidi.
Kenaikan harga BBM tidak hanya berdampak pada keberlangsungan usaha atau kondisi ekonomi masyarakat, tetapi juga kelangsungan hidup Masyarakat dan Nelayan, khususnya keluarga kurang mampu yang hidup sehari-hari dengan tekanan kebutuhan hidup, yang cenderung meningkat setelah kenaikan harga BBM.
Pemberian bantuan tunai langsung (BLT) atas konsekuensi kenaikan BBM menunjukkan bahwa dukungan tunai langsung sementara kepada Masyarakat untuk mengkompensasi kenaikan harga BBM telah menyebabkan peningkatan penduduk kurang mampu dan pelaksanaannya belum efektif.
I. Latar Belakang
Bahan bakar adalah bahan yang jika terbakar dapat melanjutkan pembakarannya baik dengan sendirinya maupun memancarkan panas. bahan bakar dibagi menjadi tiga jenis yaitu. bahan bakar padat, bahan bakar cair dan bahan bakar gas.
Peningkatan jumlah orang yang terus meningkat, yang memiliki berbagai efek pada aspek kehidupan manusia. Harga BBM bersubsidi ditetapkan dengan peraturan presiden dan bertujuan untuk menstabilkan harga barang sebagai dampak terhadap harga BBM.
Subsidi energi yang dapat membantu masyarakat, namun masih ada kelemahan dalam kebijakan ini. Harga yang sudah disubsidi otomatis menjadi lebih murah.
Konsumsi BBM bersubsidi yang terus meningkat dari tahun ke tahun juga memberikan tekanan pada APBN, sehingga semakin berat. Hal ini disebabkan oleh kebijakan energi pemerintah yang cenderung mudah beradaptasi dan berorientasi jangka pendek, sehingga pemerintah tidak memperhitungkan aspek otonomi ekonomi jangka panjang Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pertalit sebesar Rp. 2.350 per liter dari harga awal Rp. 7.650 per liter menjadi Rp. 10.000 per liter.
Kenaikan harga BBM di Indonesia diawali dengan kenaikan harga minyak dunia, yang membuat pemerintah tidak mungkin menjual BBM kepada masyarakat dengan harga yang sama dengan harga sebelumnya, karena hal ini dapat menyebabkan kenaikan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk subsidi.
faktor utama yang menyebabkan peningkatan permintaan dan kekurangan pasokan bahan bakar. Besarnya penggunaan bahan bakar energi digunakan oleh sektor transportasi sektor industri dan sektor lainnya.
Kenaikan harga BBM tidak hanya berdampak pada keberlangsungan usaha atau kondisi ekonomi masyarakat, tetapi juga kelangsungan hidup masyarakat, khususnya keluarga kurang mampu yang hidup sehari-hari dengan tekanan kebutuhan hidup, yang cenderung meningkat setelah kenaikan harga BBM.
Keywords : BBM, harga, peningkatan jumlah
II. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk membuat artikel ini adalah metode kepustakaan dimana artikel ini mencari informasi dari berbagai literatur baik buku, jurnal dan internet atau web.
Metode penelitian ini mampu membantu penulis dalam mengumpulkan informasi, fakta, dan kajian analisis sehingga memudahkan penulis untuk menulis artikel.
Dalam metode kepustakaan penulis banyak mendapat hasil penelitian terdahulu mengenai ‘Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak yang membuat susah masyarakat . Sehingga dapat menjadi acuan dalam menulis artikel ini yang berjudul ‘DAMPAK KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK TERHADAP MASYARAKAT’
III. Pembahasan
A. Kenaikan BBM Terhadap Nelayan
Kenaikan harga BBM berdampak kuat pada nelayan yang kegiatan penangkapan ikannya sangat bergantung pada BBM, karena tidak ada uang untuk membeli BBM diesel, sebaliknya kenaikan harga BBM yang tidak signifikan ini disebabkan oleh kenaikan harga ikan, karena harga ikan naik ketika memasuki musimnya. Kenaikan harga BBM tidak sebanding secara signifikan dengan kenaikan harga ikan.
Dampak dari kenaikan BBM ini tidak terbatas pada sektor riil, tetapi juga mempengaruhi pasar modal dan sektor uang.
Komposisi utama dari biaya operasi untuk kapal penangkap ikan yang akan dikeluarkan oleh kapal penangkap ikan adalah biaya pemanasan minyak, yang menyumbang 45% dari total biaya operasi.
Kebijakan yang harus ditempuh pemerintah ketika terjadi peningkatan BBM adalah pemerintah harus mendorong nelayan untuk menjalankan usaha alternatif ketika tidak akan melaut, seperti usaha budidaya laut.
Pemberian bantuan tunai langsung (BLT) atas konsekuensi kenaikan BBM menunjukkan bahwa dukungan tunai langsung sementara kepada Masyarakat untuk mengkompensasi kenaikan harga BBM telah menyebabkan peningkatan penduduk kurang mampu dan pelaksanaannya belum efektif.
Kenaikan harga bahan bakar tidak hanya mempengaruhi kelangsungan hidup sehari-hari keluarga kurang mampu, tetapi juga keberlanjutan dan kondisi bisnis orang kurang mampu.
Setelah kenaikan harga bahan bakar, sebagian besar responden menyadari bahwa keuntungan dan pangsa pasar meningkat Kebutuhan akan modal dan biaya produksi meningkat, sehingga pada akhirnya margin keuntungan yang dicapai hanya meningkat dalam jumlah absolut, tetapi nilai tukar digunakan untuk membeli kebutuhan hidup lainnya, bukan tidak mungkin untuk menurun.
Kebijakan yang dapat dikembangkan, yaitu dalam menghadapi dampak kenaikan harga BBM, adalah cara mereka mendorong perkembangan ekonomi pedesaan dan sektor pertanian, sehingga dapat terus menjadi tempat kecenderungan bagi keluarga kurang mampu yang terdampak kenaikan BBM.
Keywords : : BBM, Nelayan, Subsidi, kebijakan
IV. Kesimpulan
Harga BBM bersubsidi ditetapkan dengan peraturan Presiden dan bertujuan untuk menstabilkan harga barang sebagai dampak terhadap harga BBM. Harga yang sudah disubsidi otomatis menjadi lebih murah. Oleh karena itu, pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pertalit sebesar Rp. 2.350 per liter dari harga awal Rp. 7.650 per liter menjadi Rp. 10.000 per liter.
Kenaikan harga BBM di Indonesia diawali dengan kenaikan harga minyak dunia, yang membuat pemerintah tidak mungkin menjual BBM kepada masyarakat dengan harga yang sama dengan harga sebelumnya, karena hal ini dapat menyebabkan kenaikan Anggaran Pendapatan Belanja Negara untuk subsidi.
Kenaikan harga BBM tidak hanya berdampak pada keberlangsungan usaha atau kondisi ekonomi masyarakat, tetapi juga kelangsungan hidup Masyarakat dan Nelayan, khususnya keluarga kurang mampu yang hidup sehari-hari dengan tekanan kebutuhan hidup, yang cenderung meningkat setelah kenaikan harga BBM.
Pemberian bantuan tunai langsung (BLT) atas konsekuensi kenaikan BBM menunjukkan bahwa dukungan tunai langsung sementara kepada Masyarakat dan Nelayan untuk mengkompensasi kenaikan harga BBM telah menyebabkan peningkatan penduduk kurang mampu dan pelaksanaannya belum efektif. ***
