Jumat, April 19, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

64 Siswa SMPIT As-Sakinah Tanjungpinang yang Hafal Alquran Diwisuda

Acara Perpisahan Siswa Kelas IX

TANJUNGPINANG – Sebanyak 64 siswa-siswi SMPIT As-Sakinah Sebauk Tanjungpinang dinyatakan lulus tahun ajaran 2021/2022. Acara perpisahan pun dilakukan di Gedung Aisyah Sulaiman SMAN 5 Tepilaut, Tanjungpinang, Sabtu (18/6/2022).

ACARA perpisahan tersebut disejalankan dengan wisuda 64 siswa-siswi tersebut karena kelulusan mereka juga dibarengi dengan kemampuan menghafal Alquran.

Acara Haflatul Wada dan Wisuda Tahbizhul Quran Kelas IX tersebut mengambil tema ‘Generasi Emas Berkarater Qurani’. Seisi ruangan itu pun dipenuhi siswa dan orangtua.

Kepala SMPIT As-Sakinah Sebauk Tanjungpinang, Kimiatis Sa’adah, S.Pd.I mengatakan, dalam wisuda kali ini terdapat 30 siswa dan 34 siswi. Ini merupakan angkatan kedua lulusan SMPIT As-Sakinah.

Orangtua siswa menangis terharu saat acara wisuda.

“Sekolah kita berdiri tahun 2017 dan ini merupakan angkatan kedua. Acara kali ini wisuda siswa-siswi sekaligus perpisahan Kelas IX bersama para guru,” jelasnya.

Saat kelulusan pertama tahun 2021 lalu, kegiatan serupa diadakan secara zoom di sekolah namun tidak seramai seperti kemarin. Namun pernak-pernik tetap sama untuk meramaikan suasana.

“Tahun ini pandemi sudah melandai seperti berita yang kita tonton. Jadi kami mengadakannya seperti ini agar bisa dihadiri langsung orangtua siswa,” ucapnya lagi.

Seperti program sekolah, lulusan SMPIT As-Sakinah wajib bisa hafal Quran minimal 2 juz. Namun yang lulus kali ini, ada 2 anak yang hafal 6 Juz. 1 siswa yang hafal 5 Juz dan 2 siswa yang hafal 3 Juz.

Pengukuhan kali ini berbeda dengan wisuda biasa dimana tali toga yang dipindahkan. Untuk wisudah yang hafal Quran, siswa tidak mengenakan toga.

Seorang siswa saat duduk bersilah menyalami ibunya di acara wisuda.

Namun, panitia menyiapkan mahkota untuk masing-masing orangtua siswa. Ketika nama siswa tersebut dipanggil, dia pun naik ke atas panggung.

Setelah itu kedua orangtuanya datang. Mahkota yang disiapkan panitia diserahkan kepada siswa tersebut dan selanjutnya dikenakan di atas kepala kedua orangtuanya.

“Jadi, pengukuhan wisuda dengan cara anak ngasi mahkota kepada orangtuanya. Bukan toga. Ini salah satu kebanggaan orangtua karena anak mereka sudah dinyatakan hafal Quran,” jelas mantan Kepala SDIT As-Sakinah Batu 9 tersebut.

Pantauan di lokasi acara, hampir seluruh siswa dan orangtua meneteskan air mata saat mereka mendapatkan mahkota dari anaknya. Kemudian anaknya duduk bersimpuh seraya mencium tangan kedua orangtuanya lalu minta maaf dan mohon doa.

Para siswa yang menerima piagam penghargaan.

Para orangtua dengan senang dan bangga melihat anaknya yang kini telah dibekali dengan ilmu pengetahuan dan ilmu agama yang kuat sebagai benteng iman mereka menghadapi era serba moderen ini.

Kemudian si anak mendapatkan medali serta sertifikat dan piagam penghargaan. Prosesi ini cukup makan waktu, namun tidak terasa selesai karena penuh haru dan kebahagiaan.

Siswa dipanggil satu per satu ke atas panggung seraya membacakan sedikit profilnya mulai dari data keluarga, nama ayah dan ibu, adik, kakak, cita-cita dan motto hidup serta sikap mereka selama ini di sekolah.

Salah satu orangtua siswa saat menyampaikan kesan dan pesan mengatakan, mereka sangat bangga bisa menyekolahkan anaknya di SMPIT As-Sakinah karena dibekali dengan ilmu pengetahuan dan berakhlak mulia.

Apa yang dilakukan pihak sekolah dalam wisuda tersebut sangat menyentuh hati para orangtua siswa. Saat masih muda, mereka tidak bisa memberikan hal seperti itu kepada orangtuanya.

Kini, anak mereka sudah bisa memberi mahkota kepada para orangtuanya. Itu artinya, anaknya sudah memiliki kelebihan dibandingkan orangtuanya yang belum bisa melakukan demikian sebelumnya.

64 siswa yang diwisuda.

Ini akan menjadi tambahan motivasi bagi para orangtua siswa untuk lebih banyak berbuat kebaikan-kebaikan seperti yang diisyaratkan dalam Alquran untuk sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari.

“Terimakasih buat bapak dan ibu guru karena telah membantu anak-anak kami yang kini sudah bisa tampil beda di hadapan Allah,” ucapnya.

“Kami telah dipakaikan mahkota yang selama ini kami belum bisa buat seperti ini kepada orangtua kami. Ini sebagai motivasi untuk kami agar bisa banggakan orangtua,” ucapnya.

Si orangtua siswa tersebut juga mengatakan terimakasih atas partisipasi orangtua siswa lainnya yang terus menerus membimbing anaknya selama ini hingga sangat banyak perubahan yang lebih baik.

Hal ini terlihat jelas dengan sikap anak-anak saat naik bus sekolah, semuanya sudah bisa duduk dengan tenang, tidak saling mengganggu. “Ini satu perubahan yang saya lihat,” ucapnya.

“Anak-anak kami, yang saya amati selama ini, kalian telah berbudi pekerti yang baik. Pesan untuk anak-anak kami, ingat asal usulmu. Jangan lupa dengan Tuhanmu. Sehingga menjadi insan yang berilmu dan berakhkah mulia. Ilmumu tak ada apa-apanya. Tidak berguna apabila tak ada akhlak. Bahkan ilmu jadi mudarat tanpa akhlak,” pesannya.

Salah satu siswa juga menyampaikan pesan dan kesannya. Mereka sangat bangga dan senang dengan didikan para guru selama tiga tahun ini hingga akhirnya bisa menghafal Quran dan mendapatkan banyak ilmu pengetahuan.

Mereka tidak akan melupakan jasa para gurunya sampai kapanpun. Mereka akan selalu merindukan guru-gurunya yang telah mendedikasikan diri untuk membina, membimbing dan mengajari mereka selama ini.

Untuk menguji kemampuan siswa dalam menghafal Alquran, panitia memberikan kesempatan kepada orangtua dan tamu undangan menguji siswa ataupun memberikan pertanyaan.

Salah satu orangtua siswa memilih siswa mana yang akan diuji kemudian membacakan sepenggal ayat suci Alquran. Setelah itu dia meminta siswa yang bersangkutan melanjutkannya.

Dia menguji siswa tersebut apakah hafal lanjutan Alquran yang dibacakannya tadi. Siswa yang dipilih pun langsung melanjutkan hafalan Quran itu dengan lancar hingga membuat para orangtua kagum dan bertepuk tangan karena sudah teruji.

Bahkan Camat Tanjungpinang Kota yang hadir saat itu ikut menguji para siswa tersebut. Meski pertanyaan yang diberikan di luar konteks yang disampaikan panitia, namun siswa tetap bisa melantunkan hafalan Quran yang dimintanya. Sehingga sang camat tertawa dan puas.

“Sengaja. Rupanya bisa juga mereka jawab,” katanya seraya memberikan tepuk tangan.

Saat itu diberikan juga piagam penganugerahan atas berbagai prestasi yang diperoleh siswa seperti prestasi ibadah, prestasi, akhlak, prestasi, disiplin dan sungguh-sungguh, prestasi membac dan hafal Quran, prestasi teladan pembelajaran, prestasi akademik, prestasi nonakademik.

Sebanyak 21 orang siswa yang menerima piagam penghargaan atas prestasi terbaik yang mereka peroleh. Silih berganti undangan menyerahkan piagam tersebut baik itu dari perwakilan Kantor Kemenag, pihak yayasan, Camat, termasuk Kimiatis selaku kepala sekolah. (mrh)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles

zile libere 2024
never single again
Bir Türk kızı amını parmaklıyor
disabled love
trio di teen nude si masturba
ممارسة الجنس مع فتاة مسلمة
pussy piss spy cam