Jumat, April 19, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ingin Perubahan, Gerakan Pilih Guru di Pemilu 2024 Terus Menguat

JAKARTA – Pemilu serentak 2024, yakni pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dan DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serentak seluruh Indonesia, sudah ditentukan atau pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang.

Dalam sejarah negara ini didirikan oleh para guru di antaranya Bung Karno, Bung Hatta, K.H. Agus Salim, Sudirman, Ki Hajar Dewantara, dan yang lainnya. Mereka itu adalah para guru yang terjun ke dunia politik.

Koordinator Gerakan Pilih Guru (GPG) Iwan Hermawan mengatakan sudah saatnya orang-orang yang menempati kursi eksekutif dan legislatif berasal dari kalangan pendidik.

Oleh karena itu, perlu sebuah gerakan yang mendorong para guru/pendidik untuk menempati posisi legislatif maupun eksekutif terutama merebut posisi sebagai presiden.

“Gerakan Pilih Guru/Pendidik (GPG) untuk duduk di kursi eksekutif maupun legislatif sebuah keharusan,” kata Iwan Selasa (3/5) yang dikutip laman jpnn.com.

Gerakan ini, lanjutnya, bertujuan untuk memosisikan guru/pendidik pada tempat-tempat yang strategis. Dengan demikian, dia berharap kebijakan-kebijakan yang dihasilkan nanti akan berpengaruh positif terhadap nasib guru. Iwan menegaskan GPG sangat memaklumi bahwa untuk posisi orang nomor satu di Indonesia sampai di ruang-ruang dewan sejatinya bisa diisi seseorang dengan latar belakang guru/pendidik.

Adapun sasaran gerakan ini adalah guru, siswa, alumni dan para orang tua siswa yang dapat didorong untuk menyukseskan GPG.

“Sejarah negara ini didirikan oleh para guru di antaranya Bung Karno, Bung Hatta, K.H. Agus Salim, Sudirman, Ki Hajar Dewantara, dan yang lainnya. Mereka itu adalah para guru yang terjun ke dunia politik,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan Pilih Guru/Pendidik dapat menjadi gerakan nasional dengan target pada Pemilu 2024. Selain itu, dia berharap para partai politik untuk memosisikan para calegnya dengan latar belakang guru.

“Parpol-parpol bisa menempatkan guru/pendidik menjadi caleg pada setiap daerah pemilihan,” ujarnya.

Iwan mengimbau para guru honorer, dosen non-ASN, pensiunan guru/pendidik untuk ikut berpartisipasi menyukseskan gerakan ini dengan ikut memajukan diri sebagai Caleg atau bahkan menjadi pemimpin nomor satu atau dua di negeri ini.

“Sebaiknya pilih caleg, RI 1 dan RI 2 yang punya latar belakang guru atau pendidik agar kebijakannya lebih berpihak kepada guru,” pungkas Koordinator GPG Iwan Hermawan.(ks)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles

zile libere 2024
never single again
Bir Türk kızı amını parmaklıyor
disabled love
trio di teen nude si masturba
ممارسة الجنس مع فتاة مسلمة
pussy piss spy cam