TANJUNGPINANG – Katimun (53), warga Sungai Unggar Kelurahan Dompak, mengaku sejak diterapkan kartu pelanggan gas subsidi ukuran 3 kilogram, ia mengklaim sudah gampang memperolehnya di pangkalan. Berbeda sebelum ada kartu pelanggan.
Berpropesi sebagai petani, sejak pemko menerapkan kartu kendali gas, ia tidak sulit lagi mendapatkan gas subsidi tersebut. Ia sudah menerima kuota untuk pemakaian satu bulan ke depannya.
Berbeda dengan sebelumnya diterapkan kartu pelanggan. Ia mengaku sangat sulit mendapatkan gas di pangkalan. Ia sering ke pangkalan dan selalu habis. Walaupun ada harganya pasti di atas Rp18 ribu.
Lalu, walaupun di tabung gas tertulis “hanya untuk masyarakat miskin” tapi meskipun ia termasuk orang miskin ditandai sebagai penerima PKH dari Kementerian Sosial, tapi selama ini sangat sulit mendapatkan gas.
“Alhamdulillah, sekarang sudah gampang mendapatkan gas setelah ada aturan baru dari Pemko. Saya sebagai petani sangat terbantu adanya aturan itu. Terima kasih Pemko,” ujarnya singkat.
Sebelumnya, Forum Pangkalan LPG Kota Tanjungpinang mendukung penuh kebijakan Pemerintah dalam penerapan Kartu Pelanggan gas 3 kilogram non subsidi dan siap berkolaborasi dengan Pemerintah.
Hal tersebut disampaikan pada saat silaturahmi dengan Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP di Ruang Rapat Kantor Walikota Tanjungpinang, Jumat (12/3/2021).
Selain bersilaturahmi, forum pangkalan LPG ini sekaligus memperkenalkan keanggotaan mereka yang baru terbentuk pada tanggal 2 Maret 2021.
Donni Awifonda selaku Ketua Forum Pangkalan LPG juga menyampaikan akan melakukan pengukuhan dalam waktu dekat, dan meminta Walikota berkenan menjabat menjadi Dewan pembina dalam forum tersebut.
Ia juga menjelaskan terdata sudah 104 pangkalan dari 203 pangkalan yang tergabung dalam forum ini.
“Ke depan semua pangkalan akan masuk dalam forum ini”, terangnya.
Lebih lanjut Donni maksud kedatangannya bersama rombongan adalah untuk menyamakan persepsi terkait penerapan kebijakan gas non subsidi.
“Kami siap membantu untuk penerapan kebijakan kartu pelanggan agar tepat sasaran. Kami ingin berkolaborasi untuk kebaikan, Pangkalan aman, masyarakat mendapat haknya, dan Semuanya berjalan dengan rencana,” ujarnya.
Rahma dalam kesempatan itu mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih atas dukungan Forum Pangkalan LPG ini.
“Ini merupakan langkah yang baik, pemerintah akan membantu mempermudah pangkalan dalam penyaluran gas lpj agar tabung sampai kepada yang berhak menerima,” ungkap Rahma.
Lebih lanjut Rahma menyampaikan, sering terjadinya kelangkaan LPG diwaktu tertentu, seperti bulan puasa,
menjelang hari-hari besar, bahkan ada kalanya dihari biasapun terjadi kelangkaan.
“Inilah yang mendasari diberlakukannya kartu pelanggan, agar tidak terjadi kelangkaan, harga tidak bervariasi, dan hanya dapat dibeli oleh masyarakat sasaran”, jelas Rahma.
Rahma juga mengatakan untuk bersama mengawasi harga jual, karena harga sudah ditetapkan. “Harga Rp18 ribu, dan harus sama di semua pangkalan,” tutupnya.
Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Perdagangan dan Industri sedang berupaya agar gas 3 kg nonsubsidi (tabung warna pink) menjadi prioritas masuk ke kota Tanjungpinang, agar tidak ada lagi gas LPG dinikmati oleh masyarakat yang tidak berhak memakainya.(ks)