TANJUNGPINANG – Cabang olahraga panahan provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bakal masuk menjadi salah satu cabor binaan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) atau UPT Kebakatan Olahraga provinsi Kepri tahun 2021. Sumber dananya dari APBN.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kepri Yuzet, menjelaskan belum lama ini, Deputi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Dr. Raden Isnanta, M.Si.
Ia mengabarkan via telpon, kalau tahun ini cabang panahan di Kepri masuk dalam program PPLP Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemempora) RI. Tentu, itu merupakan kabar baik, demi prestasi atlet panahan Kepri ke depannya.
“Kita doakan bersama agar terwujud tahun ini,” ujarnya, baru-baru ini.
Sambung dia, yang sudah masuk dalam program PPLP, baik sumber dananya dari APBN maupun APBD Pemprov Kepri, yakni sepak takraw, layar, tinju, tarung derajat, pencak,silat, karate, atletik dan sepak bola.
Ia berharap, agar setiap cabang olahraga (cabor), bisa masuk dalam program PPLP. Baik mengunakan dana APBN maupun APBD.
Sebelumnya, Ketua Perpani Provinsi Kepuluan Riau (Kepri) Abdul Razak, minta langsung ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, agar cabang olahraga panahan di Kepri masuk dalam program PPLP.
Hal ini diungkapkan langsung Abdul Razak, saat Menpora menghadiri pelatihan pelatih panahan, yang digelar oleh Pengprov Perpani Kepri di Batam, tahun lalu.
Waktu itu, Abdul Razak minta supaya panahan masuk dalam program PPLP, karena olahraga yang banyak peminatnya. Olahraga yang mampu mengharumkan nama baik Indonesia di tingkat nasional.
”Program jangka panjang Perpani Kepri adalah panahan masuk dalam program PPLP di Kepri. Mudahan terwujud dan ini impinan kita semua,” ujar Abdul Razak, belum lama ini.
Hal sama juga disampaikan Ketua Perpani Kota Tanjungpinang, Ade Angga. Ade Angga menjelaskan, bila atlet panahan mau cepat melahirkan atlet panahan berbakat dan berprestasi, baik tingkat regional, nasional dan internasional, ya harus masuk dalam program PPLP.
”Kita (Perpani) terus mendorong agar olahraga panahan masuk dalam program PPLP. Semoga terwujud tahun ini,” harap Ade Angga.
Kata dia, bila atlet panahan, sudah masuk dalam program PPLP, maka biaya hidupnya atlet tersebut ditanggung oleh negara.
Mulai dari sekolahnya, uang saku hingga keperluan sehari-harinya. Tugas ia, selain belajar di sekolah, hanya latihan dan latihan. Mereka pagi-pagi sebelum berangkat ke sekolah, latihan fisik maupun teknik. Lalu, ke sekolah. Setelah pulang sekolah, istirahat, sorenya kembali latihan dan latihan.
”Tidak muda masuk atlet PPLP, karena diseleksi. Yang masuk adalah atlet yang benar-benar memiliki skil,” ujarnya.(sp)