BINTAN – Sejumlah petani, baik itu kacang panjang, sawi, bayang, bawang, cabai, tomat dan tanaman sayur lainnya di Tanjungpinang dan Bintan, merasa khawatir. Pasalnya, tingginya intensitas curah hujan dalam berapa hari terakhir dapat membuat tanahamnya, kwatir terkena hama.
Kahar, petani cabai di Bintan, bersyukur tanaman cabainya, masih normal, karena ia menerapkan pemeliharaan ekstra, saat musim hujan. Berharap agar cuaca stabil, hasil cabainya juga sampai finis.
“Yang ditakuti para petani adalah curah hujan tinggi dan tidak berhenti-henti dalam dua atau tiga hari. Selain kwatir tanamanya tenggelam, juga hama layu juga mengancam,” b ebernya.
Menurutnya, tanaman cabai dan kacang panjang merupakan jenis tanaman yang tidak membutuhkan banyak air. Namun, kelembaban tanah juga harus tetap terjaga. Selain itu, kacang panjang juga relatif mudah dalam perawatannya.
Ia beberkan, pada saat musim hujan, khusus untuk tanaman cabai, yang perlu dijaga adalah adalah serangan jamur. Baik jamur batang, jamur daun hingga jamur akar. Lalu, trip, tugau, dan tentunya hama ulat.
“Minta doanya, semoga cabai saya sampai finis,” harapnya.
Petani lainnya, Katimun, menuturkan, sejak memasuki musim kemarau lalu, dirinya memanfaatkan lahan untuk mengelola lahan untuk cabai. Namun, ia beberkan karena saat olah lahan, terlalu lama, maka target panen terdana di Awal Desember lalu, tidak tercapai.
“Target Desember itu panen. Umumnya, Desember dan Januar itu, harga cabai mahal, karena musim utara. Pasokan tersendak dari luar Tanjungpinang,” ujarnya.
sawah tadah hujannya untuk ditanami kacang panjang. Bahkan, selama dua bulan terakhir, hasil panennya cukup maksimal. Kegagalan hasil panen hanya sekitar 20 persen saja.
“Akhir-akhir ini hujan sudah mulai tinggi. Mungkin, kalau sawah sudah mulai tergenang saya akan ganti dengan tanaman padi, daripada merugi,” ucap dia
Menurut dia, curah hujan tinggi dapat membuat kacang panjang gagal panen. Sebab, kacang bisa layu dan membusuk.
Sambung dia, di kebunnya saat ini, ia juga tanam tomat.”Saya tanam tomat di sela-sela cabai. Jadi, satu bedeng itu ada cabainya ada tanaman tomatnya,” ujarnya.
Ia berharap agar hasil cabai dan tomatnya kena harga. Maksudnya, harga cabainya dijual masih tergolong tinggi.”Sekarang harga cabai merah saja masih dijual Rp68 di pasaran. Kalau kita (petani) jual Rp60 ribu atau Rp55 ribu per kilogram, alhamdulillah,” ujarnya. (sp)