BINTAN – Pandemi Covid-19 telah menghentikan hampir separuh ekonomi dunia. Akibatnya, banyak masyarakat yang menjerit karena kesulitan ekonomi.
Termasuk di Galang Batang, Bintan Provinsi Kepri, banyak warga yang kena dampaknya. Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) kerja sama dengan International Business Association (IBA) pun datang meringankan beban mereka.
Moeldoko, Ketua Umum HKTI, Shan Shan Ketua IBA menyerahkan secara simbolis paket sembako kepada warga di Galang Batang Bintan, Sabtu (21/11). Acara dipusatkan di Kantor Pusat APBA & EDU Galang Batang, Bintan.
Moeldoko mengatakan, pandemi ini membuat seluruh dunia terkejut. Pandemi ini tak hanya merusak kesehatan masyarakat dunia, namun ekonomi juga terpuruk.
Apa yang dilakukan HKTI dan IBA kemarin, merupakan bentuk kepedulian sosial untuk mengurangi beban masyarakat Kepri, khususnya di Bintan yang benar-benar terdampak.
Dia juga memuji pelaksanaan acara tersebut yang benar-benar menjalankan protokol kesehatan. Meski banyak yang menerima bantuan, namun hanya beberapa orang saja yang diundang.
Sisanya nanti akan disalurkan melalui RT atau RW masing-masing. Bahkan, ia mengatakan, kegiatan itu bisa dicontoh karena sangat ketat menerapkan protokol kesehatan.
Semua orang wajib pakai masker. Wajib menjaga jarak. Meski tamu undangan sudah datang pakai masker, namun panitia tetap keliling sambil membagikan masker.
Kemudian, MC juga selalu mengingatkan setiap saat agar selalu menjaga jarak dan tidak membuka masker. Kemudian, acara juga dilakukan singkat-singkat.
Kursi untuk tamu pun dibuat dengan jarak 1,5-2 meter. Tidak ada penumpukan massa lantaran ketatnya imbauan selalu jaga jarak. ”Terimakasih untuk panitia. Ini patut dicontoh,” ujar Moeldoko.
Shan Shan menambahkan, dari 2.200 paket sembako tersebut, penerima manfaatnya sekitar 8.800 orang dengan perkalian satu penerima paket sembako memiliki istri dan dua anak.
Adapun sumber bantuan sembako itu dari HKTI, IBA, PT Barelang TV Kabel dan Yayasan Pendidikan Buddha Dharma. Isi paket tersebut, beras, gula, susu, mie instan dan masker
”Kita kerja sama dengan HKTI karena di dalam paket bantuan itu ada beras yang dihasilkan petani kita. Sebelum ini, kita sudah bakti sosial juga Maret dan April lalu,” jelas Shan Shan.
Maret lalu, kata dia, bakti sosial yang dilakukan HKTI dan IBA adalah pembagian Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di beberapa rumah sakit, thermal scanner, alat penunjang kesehatan lainnya dan pembagian sembako ke masyarakat.
Shan Shan menambahkan, pembagian paket bantuan sembako kemarin dilakukan di 10 titik. Untuk setiap titik 220 paket. Bantuan ini diambil oleh masing-masing RT untuk selanjutnya disalurkan ke warganya masing-masing.
”Sengaja kita lakukan seperti itu, agar tidak ada pengumpulan massa. Untuk jaraknyanya pun kita atur juga di setiap titik 250-300 meter. Sehingga semua warga dan RT aman,” ungkapnya.
Dijelaskannya, penyaluran bantuan paket sembako itu tidak dilakukan sekaligus. ”Kita lakukan empat hari di 4 lokasi, 10 titik. Hari ini, 21 November di Galang Batang. 22 November di Suka Berenang, 23 November di Gesek dan 24 November di Kilometer (Km) 18 Toapaya,” tambahnya.
Kata dia, tujuan utama dari kegiatan kali ini adalah membantu masyarakat yang membutuhkan dengan pendistribusian bahan pokok, tanpa memandang suku, ras, agama serta tanpa tujuan politik apapun.
”Karena tujuan umum umat manusia juga merupakan tujuan IBA yang berkelanjutan,” tutur Shan Shan.
Lanjut Shan Shan, kegiatan seperti itu bukan kali pertama bagi IBA dan HKTI. Sebelumnya pada Maret 2020 lalu IBA dan HKTI telah melakukan Expo di Jakarta bersamaan dengan penandatanganan MoU antara HKTI dan IBA.
Shan Shan pun berterima kasih kepada semua pihak serta relawan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu.
Dia berharap ke depannya melalui metode seperti itu, maka lebih banyak instansi lain yang ikut tergerak bersama-sama berkontribusi untuk negara dan masyarakat.
”Semoga ke depannya kerja sama IBA dan HKTI dapat berjalan dengan baik agar kami sebagai organisasi yang bergerak tidak hanya di bidang ekonomi tetapi juga di bidang sosial, mampu menyalurkan kebaikan dan memberikan manfaat bagi orang banyak dimanapun kami berada,” bebernya.
Pantauan di lokasi acara, tamu VVIP yang saat di acara tadi naik buggy (golf car) tempat duduknya sudah diberikan marking x yang tidak boleh ditempati penuh demi menerapkan social distancing dan physical distancing.
”Kita menggunakan video saat pengundian lucky draw atau acara pembagian sembako demi terhindar dari kerumunan orang banyak,” bebernya.
Moeldoko dan Shan Shan mengatakan, ke depan kerja sama HKTI dan IBA akan lebih real lagi untuk memajukan petani di Indonesia, khususnya di Provinsi Kepri. (rls/ang)