TANJUNGPINANG – Komandan Lanudal (Danlanudal) Tanjungpinang yang baru, Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo bersama Komandan Wing (Danwing) Udara 1 Tanjungpinang, Kolonel Laut (P) Imam Safii juga yang baru menjabat, bersinergi menggelar coffee morning bersama dengan para media.
Acara coffee morning digelar di Ruang VIP Mako Lanudal Tanjungpinang, Jumat (18/9). Kegiatan ngopi bareng ini guna menjalankan fungsi pangkalan dari aspek teritorial.
Selain untuk mempererat tali silaturahmi, Danlanudal dan Danwing Udara I juga memaparkan program pengembangan ke depan, dalam memperkuat kedaulatan NKRI.
Danlanudal maupun Danwing Udara I JUGA mengajak agar para wartawan, menjadi ujung tombak penyampaian informasi di tengah pandemi Covi-19.
Mereka minta awak media menyampaikan informasi yang sejuk dan bermanfaat ditengah pandemi Covid-19, dampaknya cukup luar biasa bagi masyarakat dan negara. Jangan sampai informasi yang disampaikan justru masyarakat merasa khawatir.
Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo, sebelumnya menjabat sebagai General Manager (GM) Bandara Juanda Surabaya.Sudah tiga kali bertugas di Kota Tanjungpinang.
“Sampaikan berita yang positif, kalau ada berita negatif, ya harus juga diberikan solusinya,” ujarnya.
Kota Tanjungpinang, bagi Heru sudah menjadi kampung halamannya. Sudah tiga kali bertugas di Tanjungpinang selama ia menjadi prajurit TNI. Ia ingin, Lanudal dan Wing Udara, terus bersinergi untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Meskipun beda tugas dan fungsi, namun ke depannya Lanudal dan Wing I Udara, sama-sama di bawah jajaran Puspenerbal Juanda Sidoarjo,terus bersinergi membangun komunikasi untuk bersinergi dengan pemerintah daerah, membangun Tanjungpinang.
“Dulu saya belum bisa berbuat apa-apa, karena masih prajurit biasa. Sekarang saya sudah menjadi pimpinan, ingin bersinergi bersama pemerintah daerah untuk membangun Kota Tanjungpinang,” kata Heru.
Heru membeberkan banyak potensi yang bisa digali kembali untuk meningkatkan pendapatan asli daerah di Tanjungpinang. Pengalaman menjadi GM Bandara Juanda Surabaya, akan membagikan ilmunya ke pemerintah daerah. Ia juga heran, sejak ia menjadi prajurit di Tanjungpinang, ia sudah melihat lahan di Pulau Bintan sudah warna coklat (gundul). Sekarang ia kembali bertugas ke Tanjungpinang, masih melihat lahan yang sama tetap coklat (gundul).
“Kenapa perusahaan yang sudah mengali bauksitnya tidak dilakukan penghijauan kembali. Kan itu ada anggaranya penghijauannya,” ujarnya.
Ia sarankan, lahan kosong itu bisa dijadikan lahan pertanian, dikelola oleh kelompok pertanian. Kemudian, bisa dikelola lahan itu untuk tempat peternakan atau perikanan.
“Jangan biarkan lahan coklat itu tidak ada manfaatnya. Bentuk kelompok tani, ajak para para pakar pertanian, manfaatkan lahan bauksit sebagai lahan ketahanan pangan,” ujarnya.
Sementara itu, Komandan Wing (Danwing) Udara 1 Tanjungpinang, Kolonel Laut (P) Imam Safii, menjelaskan saat ini sudah ada tiga Wing Udara. Pertama, Wing Udara I Tanjungpinang, Wing Udara II Surabaya dan yang baru Wing Udara III Biak Papua.
“Ke depannya, kami bersama Lanudal terus bersinergi bersama pemerintah daerah untuk bersinergi membangun Tanjungpinang,” ujarnya.(sp)