TANJUNGPINANG – Pelari putri Kepulauan Riau (Kepri) Yurnita asal Tanjungpinang, incar medali pada nomor lari 100 meter pada PON XX Papua 2021, meskipun berat, tapi pelari alumni SMAN 2 Tanjungpinang, terus latihan rutin untuk mencapai target tersebut. Tidak ada kata tidak di cabang olahraga, semua bisa terjadi.
Memiliki pengalaman lari cukup tinggi, ia terus latihan untuk mencapai impiannya, tampil terbaik di ajang pesta olahraga terakbar di tanah air, empat tahun sekali ini.
Didampingi pelatihanya, setiap sore, kecuali Minggu ia terus latihan di lintasan atletik Stadion Arung Bilawa Dompak, Tanjungpinang. Latihan fisik dan kecepatan sudah dilakukan, sejak ia lolos ke PON, setelah masuk final di Pekan Olahraga Wilayah di Lampung, lalu.
Edi Saswito, pelatih Yurnita membeberkan, sebelum turun di PON Papua, Yurnita akan melakukan try out di Bangka Belitung dan Jawa Timur. Yurnita, pelari cepat asal Kepri, masih belum kuliah ini, selain latihan ia juga sedang mencari pekerjaan, demi masa depannya.
Sambung dia, dua daerah ini dipilih, karena bangka belitung saat ini gudangnya atlet prestasi, khusus untuk lari 100 meter. Begitu juga di Jawa Timur, lumbung sprinter nasional.
”Untuk lari 100 meter putri, prestasi sekarang merata. Lumbungnya DKI Jakarta, Nusa Tenggara Timur, Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyarkarta dan Bangka Belitung,” ujarnya, kemarin.
Sambung dia, sebagai pelatih, ia sudah memiliki latihan terprogram, tapi karena PON ditunda, maka atlet kembali mengikuti latihan mandiri. Ditambah kondisi pandemi saat ini, Yurnita ingin mengikuti event-event lari 100 meter, sebelum diturunkan ke PON.
”Sebagai pelatih, kami melihat ada perkembangan kecepatan setiap latihan. Tapi, kita belum mengukur kemampuannya saat lawan atlet PON lainnya. Karena pandemi, event lari minim,” ujarnya.
Ia melihat, selama Yurnita mengikuti latihan training centre mandiri, karena pandemi . Sambung dia, selama latihan di stadion Arung Bilawa Dompak, belum mengalami kendala.Meskipun hujan beberapa hari, tapi lintasan atletiknya tidak tergenang. ”Lintasan atletiknya, ukurannya sudah nasional.
Ia beberkan, empat tahun terakhir ini, perkembangan cabang atletik di Tanjungpinang mulai bangkit. Ini bisa dilihat, prestasi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dua tahun lalu, Tanjungpinang juara umum untuk cabang atletik.
”Hadirnya Stadion Arung Bilawa Dompak, terbantuk bagi atlet kami, karena lintasannya tidak terendam air bila turun hujan,” ujarnya. Kepri, meloloskan 51 atlet dan 15 cabang olahraga untuk PON.
Cabang olahraga layar, masih menjadi unggulan Kepri untuk meraih medali emas. Dalam sejarah PON, Kepri baru tiga kali ikut. Pertama, PON Kalimantan Timur (Kaltim) 2008, PON Riau 2012 dan PON Jawa Barat 2016 lalu. Terakhir di PON Jabar, Kepri berada di posisi 16 besar dari 34 provinsi sebagai peserta PON. (sp)